Selamat Datang di Dunia Keperawatan

Selasa, 26 Juni 2012

Ekspansi Dada Asimetris

EKSPANSI DADA ASIMETRIS

Ekspansi dada asimetris adalah ekstensi bagian-bagian dari dinding dada pada saat inspirasi. Pada respirasi normal, toraks bersamaan mengembang keatas dan kebawah, kemudian berkontraksi kebawah dan kedalam. jika proses ini terganggu, pernafasan menjadi tidak terkoordinasi, mengakibatkan ekspansi dada asimetris.

Ekspansi dada asimetris timbul mungkin mendadak atau bertahap mungkin mempengaruhi salah satua atau kedua sisi dinding dada. ekspansi ini mugkin terjadi sebagai ekspirasi tertunda (chest lag). sebagai gerakan abnormal pada saat inspirasi (misal, retraksi interkostal, gerakan paradoksimal, atau ketaksingkronan dada-perut). atau sebagai ketiadaan unilateral gerakan. tanda ini biasanya akibat gangguan pleural, sebagai hemothorak atau pneumothoraks tegang yang mengancam nyawa. 

akan tetapi, ekspansi dada asimetris juga dapat merupakan akibat gangguan muskuloskletal atau urologik, obstruksi saluran nafas atau trauma. apapun penyebab yang mendasarinya, ekspansi dada asimetris menyebabkan respirasi cepat dan pendek atau dalam yang meningkatkan kerja pernafasan.

Tindakan kewaspadaan
Jika anda mendekteksi ekspansi dada asimetris, pertama, pertimbangkan cedera traumatik pada iga atau sternum pasien, yang dapat menyebabkan dada gail, suatu kedaruratan yang dapat mengancam nyawadengan ciri dada paradoksimal. segera catat tanda-tanda vital pasien dan cari tanda-tanda distress respirasi akut, respirasi cepat dan pendek, takikardi dan sianosis. 

Bergantung pada keparahan distress respiratorynya, berikan oksigen dengan kanula hidung, sungkup (mask), atau pentilator mekanis. Pasang kateter I.V untuk memungkinkan pengganti cairan dan pemberian oba nyeri. Ambil sampel darah dari pasien untuk analisis darah arteri, dan hubungkan pasien dengan moitor jantung.

Walaupun ekspansi dada asimetris mungkin merupakan akibat dari hemothoraks, pneumothoraks tegang, obstruksi brokial, dan penyebab lain dan dapat mengancam nyawa, kondisi ini bukan merupakan tanda utama dari gangguan-gangguan tersebut.  Karena ekspansi dada asimetris dalam bentuk apapun dapat membahayakan status respirasi pasien, jangan tinggalkan pasien tanda penjagaan dan waspadalah terhadap tanda-tanda distress respirasi.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Jika anda tidak mencurigai gaga gail atau pneumothoraks tegang dan jika pasien tidak mengalami distress respirasi akut, dapatkan anamnesis ringkas. ekspansi dada asimetris merupakan akibat dari obstruksi arus udara, jadi cari tahu apakah pasien pengalami dispnoe atau nyeri pada saat bernafas. jika ya, apakah ia merasa sesak terus menerus atau kadang-kadang saja? apakah rasa nyeri memperburuk perasaan sesak nafasnya? apakah perubahan posisi, batuk, atau aktivitas, lain meredakan atau memperburuk dispnea atau nyeri pasien? apakah nyeri tersebut lebih terlihat pada saat inspirasi atau ekspirasi? apakah ia dapat menarik nafas dalam-dalam?

Tanya apakah pasien mempunyai riwayat penyakit paru-paru atau sistemik, seperti kerap terkena infeksi saluran nafas atas, asma, tuberkulosis, pneumonia, atau kanker. apakah ia pernah menjalani bedah toraks? (biasanya ini akan menyebabkan ekspansi dada asimetris pada sisi yang terpengaruh). Tanyakan juga tentang trauma dada tumpul atau tembus, yang mungkin telah mengakibatkan cedera paru. proleh riwayat pekerjaan untuk mencari tahu apakah pasien mungkin pernah menghirup asap atau zat beracun.

Selanjutnya, lakukan pemeriksaan fisik awali dengan mempalpasi trakea untuk memposisikan garis tengah. (deviasi trakea biasanya mengindikasikan masalah akut yang memerlukan intervensi segera). lalau periksa dinding dada posterior untuk daerah nyeri tekan atau deformitas. Untuk mengevaluasi luasnya ekspansi dada asimetris, tempatkan tangan anda (jari-jari rapat dan ibu jari dilebarkan kedaerah tulang belakang) rata pada kedua bagian dinding dada posterior bawah. Tempatkan ibu jari pada sela iga ke sepuluh, lalu genggam sangkar iga dengan tangan anda. Pada saat pasien menarik nafas, perhatikan keterpisahan ibu-ibu jari anda yang tidak sama, lalu ukur jarak diantara ibu jari itu. kemudian ulangi teknik ini pada dinding dada posterior atas. Selanjutnya, gunakan permukaan ulnar tangan anda untuk mempaltasi fremitur vokal atau taktil pada kedua sisi dada. untuk mengecek fremitur vikal, minta pasien untuk mengulang "99" pada saat anda melanjutkan. perhatika vibrasi asimetris dan daerah-daerah premitus yang bertambah, berkurang, atau tidak ada. lalu perkusi adan auskultasi untuk mendeteksi udara dan cairan diparu-paru dan rongga pleural. Akhirnya, auskultasi semua bidang  paru-paru untuk bunyi nafas yang normal dan tidak disengaja. 

Penyebab medis
  • Obstruksi Bronkial
  • Dada gail
  • Hemotoraks
  • Kifoskoliasis
  • Miastenia gravis
  • Efusi pleural
  • Pneumonia
  • Pneumothorak
  • Embolisme paru
Pertimbangan keperawatan
  • Jika anda  tengah merawat pasien intubasi, secara teratur lakukan auskultasi bunyi nafas diperifer paru-paru untuk mendeteksi tube ET yang salah penempatannya.
  • jika anda mendeteksi tube ET yang salah tempat, persiapkan pasien untuk sinar-X dada agar cepat dilakukan pemindahan posisi tube tersebut.
  • karena ekspansi dada asimetris meningkatkan kerja pernafasan, oksigen tambahan biasanya diberikan selama kejadian akut
  • jika pasiem mengalami hipoksia akut, persiapkan dia untuk intubasi ET.
Pelatihan pasien
  • Beritahu pasien cara mengenali tanda dan gejala awal distres respiratori
  • Dorong pasien untuk batuk dan melakukan latihan pernafasan dalam untuk mendorong oksigenasi
  • Pada dada gail, tunjukkan cara pasien membelat dadanya pernafasan dengan lebih efektif
  • ajari pasien teknik yang dapat membantu mengurangi kecemasan
  • jika pasien telah stabil, jelaskan penyebab distress respiratorinya dan rencana pengobatan.



Daftar Pustaka
Lippincot Williams &Wilkins. (2008). Nursing: Menafsirkan Tanda-Tanda dan Gejala Penyakit. Kembangan Utara-Jakarta barat: Indeks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar