Dalam menyikapi sakit dan musibah tersebut, berikut ini ada beberapa prinsip yang harus menjadi pegangan seorang muslim :
1. Sakit dan Musibah adalah Takdir Allah Azza wa Jalla
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
“Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah” (QS. At-Taghaabun : 11).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).
2. Sakit dan Musibah Adalah Penghapus Dosa
Ini adalah hikmah terpenting sebab diturunkannya sakit dan musibah. Dan hikmah ini sayangnya tidak banyak diketahui oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Acapkali kita mendengar manusia ketika ditimpa sakit dan musibah malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. Nauzubillah, kita berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu. Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka -insya Allah- sakit dan musibah terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Ta’ala.
Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).
“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.
(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”.
(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jami’is Shoghirno.1870).
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572).
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah no. 1821).
“Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).
Walaupun demikian, apabila seorang mukmin ditimpa suatu penyakit tidaklah meniadakan usaha (ikhtiar) untuk berobat. Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah tidak menurunkan penyakit melainkan pasti menurunkan obatnya”. (HR. Bukhari no. 5678). Dan yang perlu diperhatikan dalam berobat ini adalah menghindarkan dari cara-cara yang dilarang agama seperti mendatangi dukun, paranormal, ‘orang pintar’, dan sebangsanya yang acapkali dikemas dengan label ‘pengobatan alternatif’. Selain itu dalam berobat juga tidak diperbolehkan memakai benda-benda yang haram seperti darah, khamr, bangkai dan sebagainya karena telah ada larangannya dari Rasulullah shallalllahu alaihi wa sallamyang bersabda :
“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan janganlah berobat dengan yang haram”. (HR. Ad Daulabi dalam al-Kuna, dihasankan oleh Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash- Shohihah no. 1633).
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada apa-apa yang haram”.
(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban no. 1397. Dihasankan oleh Syeikh Albani dalam kitabMawaaridizh Zham-aan no. 1172).
“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan penyakit kalian pada apa-apa yang diharamkan atas kalian”. (HR. Bukhari, di-maushulkan ath-Thabrani dalam Mu’jam al Kabiir, berkata Ibnu Hajar : ‘sanadnya shohih’, Fathul Baari : X/78-79).
3. Wajib Bersabar dan Ridho Apabila Ditimpa Sakit dan Musibah
Apabila sakit dan musibah telah menimpa, maka seorang mukmin haruslah sabar dan ridho terhadap takdir Allah Azza wa Jalla, dan harapkanlah pahala serta dihapuskannya dosa-dosanya sebagai ganjaran dari musibah yang menimpanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).
Dalam beberapa hadis Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Wahai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhoan pada saat musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhoi pahalamu melainkan surga”.
(HR. Ibnu Majah no.1597, dihasankan oleh Syeikh Albani dalam Shohih Ibnu Majah : I/266).
Maksud hadis diatas yakni apabila seorang hamba ridho dengan musibah yang menimpanya maka Allah ridho memberikan pahala kepadanya dengan surga.
“Jika anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah akan berkata kepada malaikat-Nya : ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?. Para Malaikat menjawab : ‘Ya, benar’. Lalu Dia bertanya lagi : ‘Apakah kalian mengambil buah hatinya?’. Malaikat menjawab : ‘Ya’. Kemudian Dia berkata : ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu?’. Malaikat menjawab ‘Ia memanjatkan pujian kepada-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’un). Allah Azza wa Jalla berfirman : ‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga dan namai dengan (nama) Baitul Hamd (rumah pujian)’.” (HR Tirmidzi no.1021, dihasankan Syeikh Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi no. 814)
“Tidaklah ada suatu balasan (yang lebih pantas) di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman jika Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia kemudian ia bersabar atas kehilangan orang kesayangannya itu melainkan surga”. (HR. Bukhari).
“Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman : ‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua hal yang dicintainya (yakni menjadikan seorang hamba kehilangan dua penglihatannya/buta) lalu ia bersabar maka Aku akan menggantikan keduanya dengan surga”. (HR. Bukhari).
Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan”. (HR. Tirmidzi no. 2396, Ibnu Majah no. 4031, dihasankan Syeikh Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi II/286).
Hikmah lainnya dari sakit dan musibah adalah menyadarkan seorang hamba yang tadinya lalai dan jauh dari mengingat Allah -karena tertipu oleh kesehatan badan dan sibuk mengurus harta- untuk kembali mengingat Robb-nya. Karena jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah barulah ia merasakan kehinaan, kelemahan, teringat akan dosa-dosa, dan ketidakmampuannya di hadapan Allah Ta’ala, sehingga ia kembali kepada Allah dengan penyesalan, kepasrahan, memohon ampunan dan berdoa kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri”. (QS. Al-An’aam : 42).
Sakit dan musibah merupakan pintu yang akan membukakan kesadaran seorang hamba bahwasanya ia sangat membutuhkan Allah Azza wa Jalla. Tidak sesaatpun melainkan ia butuh kepada-Nya, sehingga ia akan selalu tergantung kepada Robb-nya. Dan pada akhirnya ia akan senantiasa mengikhlaskan dan menyerahkan segala bentuk ibadah, doa, hidup dan matinya, hanyalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
“Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan (pula) obatnya.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Sampai saat ini, banyak jenis penyakit yang menurut kajian medis modern tidak ada obatnya atau tidak bisa disembuhkan. Penyakit seperti HIV atau AIDS, diabetes, demam berdarah, hepatitis, gagal ginjal, jantung, alergi, influensa, kista, kanker, tumor, dan lainnya. Bahkan, tidak sedikit dokter yang memberikan obat kepada pasiennya dengan pesan bahwa obat yang diberikan tidak menjamin kesembuhan, melainkan hanya mengurangi (menghilangkan) rasa sakit.
Sesungguhnya kenyataan ataupun teori adanya penyakit yang tidak ada obatnya atau tidak bisa disembuhkan bertentangan dengan aqidah Islam. Karena, sejak lima belas abad silam, Rasulullah Muhammad saw menegaskan, bahwa setiap penyakit ada obatnya dan bisa disembuhkan atas izin Allah swt, kecuali penuaan dan kematian. Sedangkan ragam obatnya sendiri sudah disediakan (diciptakan) oleh Sang Maha Penyembuh Allah swt, begitu pula teori dan praktik pengobatannya secara garis besar maupun detail telah disejajarkan Rasulullah saw selaku teladan utama dalam dunia kedokteran.
Imam Muslim meriwayatkan sabda Rasulullah saw yang mengatakan: “Masing-masing penyakit pasti ada obatnya. Kalau obat sudah mengenai penyakit, penyakit itu, pasti akan sembuh dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla.
Mengenai obat, ada satu obat yang berguna bagi segala penyakit, yakni HABBATUSSAUDA. Obat sekaligus suplemen ini insya Allah dapat menyembuhkan segala penyakit, kecuali kematian. Hadits Rasulullah: “Gunakanlah Habbatussauda sebagai obat, karena ia dapat menyembuhkan segala penyakit, kecuali kematian.” (HR. Bukhari)
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad saw bersabda: “Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan obatnya.” Sementara Allah swt sendiri yang Mahakuasa atas kesembuhan seseorang dari penyakit berfirman dalam Surat Asy-Su’ara ayat 80: “Dan manakala aku (Muhammad) sakit, Dia (Allah)-lah yang menyembuhkanku.”
Pakar kedokteran Islam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya “ATH-THIBUN AN-NABAWI” mengatakan, bahwa ungkapan Nabi “Setiap penyakit ada obatnya”, memberikan semangat kepada orang yang sakit dan juga dokter (thabib) yang mengobatinya, selain juga mengandung anjuran untuk mencari obat dan menyelidikinya. Karena, jelas Ibnu Qayyim, kalau orang sakit sudah merasakan pada dirinya satu keyakinan bahwa ada obat yang akan dapat menghilangkan rasa sakitnya, ia akan bergantung pada ruh harapan. Rasa panas dari keputusasaan akan berhasil ia dinginkan sehingga pintu harapan terbuka lebar.
Kalau jiwanya sudah kuat, paparnya, suhu panas insting seseorang akan meningkat. Kalau semangat seperti itu sudah meningkat, maka stamina yang mendukung tubuhnya juga meningkat sehingga mampu mengatasi, bahkan mengusir penyakit.
Demikian juga bagi dokter itu sendiri, kalau ia sudah meyakini bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, ia juga bisa terus mencari obat dari suatu penyakit dan terus melakukan penelitian.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim Khalilullah pernah bertanya, “Ya Rabbii, dari manakah penyakit itu berasal?” Allah menjawab, “Dari-Ku.” Ibrahim kembali bertanya, “Lalu, dari mana asal obatnya?” Alla menjawab, “Dari-Ku juga.” Kembali Ibrahim bertanya, “Kalau begitu, apa gunanya dokter?” Allah menjawab, “Ia adalah mankhluk yang diutus oleh-Ku untuk membawa obat dari-Ku.”
Dokter yang dimaksud tersebut adalah ahli medis yang mendasarkan ilmu dan metode pengobatannya pada Alquran dan Alhadits, bukannya mereka (ahli medis) yang mendasarkan ilmu dan pengobatannya pada teori Barat semata tanpa mau menengok metode pengobatan Islami.
Bagi ahli medis atau ahli pengobatan yang berani mengatakan adanya penyakit yang tidak ada obatnya atau tidak bisa disembuhkan – meski dia Muslim – hal itu telah melanggar kode etik pengobatan Islami yang meyakini bahwa setiap penyakit ada obatnya dan bisa disembuhkan atas izin Allah swt. Ahli medis yang meyakini adanya penyakit yang tidak bisa disembuhkan atau tiada obatnya membuktikan bahwa yang bersangkutan dalam kinerjanya sama sekali tidak menggunakan media pengobatan yang dianjurkan Allah swt dan Rasul-Nya. Ahli pengobatan yang meyakini adanya penyakit yang tidak ada obatnya atau tidak bisa disembuhkan pada umumnya kerap membuat pasiennya pesimis, stres, dan berperan aktif dalam merusak aqidah pasiennya atas kekuasaan Allah swt sebagai Maha Penyembuh.
Padahal Rasulullah saw telah mengingatkan dalam sebuah sabdanya: “Salah satu diantara sunnahku adalah pengobatan.” Dengan demikian, jelaslah bahwa perhatian Islam terhadap dunia medis tiada yang mengungguli. Dan bila saat ini banyak diantara kaum Muslim bergantung pada metode pengobatan Barat, hal itu akibat kelalaian kaum Muslimin sendiri yang enggan mengakali, mengamalkan, serta mengembangkan pengobatan yang Islami.
Ahli medis yang merujuk pada pengobatan Islami, tentunya selalu memberikan solusi terapi yang efektif dan absolut serta senantiasa membangkitkan optimisme pada pasiennya untuk mencapai kesembuhan. Sebab, hal utama yang akan ditanamkan pada pasiennya, bahwa setiap penyakit ada obatnya dan bisa disembuhkan atas izin Allah swt. Lantas dalam praktik pengobatannya selalu membangun komunikasi yang dialogis dan penuh kasih sayang, sekaligus berupaya membangkitkan keyakinan akan kesembuhan.
Pada dasarnya, metode pengobatan Islami terhindar dari unsur-unsur kezhaliman dan pemikiran komersialisasi belaka, sebab Islam menganjurkan umatnya untuk saling tolong-menolong dalam kebajikan dan melarang umatnya tolong-menolong dalam kemungkaran. Pada gilirannya panduan tentang kiat-kiat menjaga kesehatan, pemeliharaan kesehatan serta pencegahan (pengobatan) terhadap berbagai penyakit merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang seharusnya diamalkan oleh umat dalam rangka menjadi Muslim yang kaaffah.
Untuk itu, metode pengobatan dan obat-obatan yang telah diresepkan oleh Allah swt melalui Rasul-Nya tidak boleh sedikitpun diragukan, apakah itu hijamah (bekam), ruqyah, madu, habbatussauda, dan lainnya selama diamalkan sesuai syariat.
Melalui pendekatan tersebut, ‘dokter’ dan pasien selalu melakukan praktik pengobatan yang akan semakin meningkatkan kecintaan kedua belah pihak pada Allah swt dan Rasul-Nya. Bukan sebaliknya, pengobatan yang dijalankan merujuk pada konsep yang bertentangan dengan Alquran dan Assunnah.
Perlu disadari, bahwa hakikat kesembuhan bukanlah milik dokter atau thabib, lembaga pengobatan atau obat, melainkan hak mutlak Allah swt. Untuk itu, berbahagialah mereka yang tengah dirundung sakit tetapi tidak sedikitpun mengeluh dan senantiasa berupaya mendasarkan pengobatan atau penyembuhan melalui metode pengobatan yang diridhai Allah swt.
Minggu, 04 November 2012
10 Syarat Pemimpin Ideal
Setiap manusia yang terlahir dibumi dari yang pertama hingga yang terakhir adalah seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri.
Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang dipimpin olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu.
Dalam Islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan tentang pemimpin yang baik diantaranya:
1. Beriman dan Beramal Shaleh
Ini sudah pasti tentunya. Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akhirat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal saleh.
2. Niat yang Lurus
Hendaklah saat menerima suatu tanggung jawab, dilandasi dengan niat sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan. Karena suatu amalan itu bergantung pada niatnya, itu semua telah ditulis dalam H.R Bukhari-Muslim Dari Amīr al-Mu’minīn, Abū Hafsh ‘Umar bin al-Khaththāb R.A, dia menjelaskan bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.
3. Laki-Laki
Dalam Al-Qur’an surat An nisaa’ (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “(mereka; maksudnya, Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik).
Ayat ini menegaskan tentang kaum lelaki adalah pemimpin atas kaum wanita. Menurut Imam Ibnu Katsir, lelaki itu adalah pemimpin wanita, hakim atasnya, dan pendidiknya. Karena lelaki itu lebih utama dan lebih baik, sehingga kenabian dikhususkan pada kaum lelaki, dan demikian pula kepemimpinan tertinggi. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya)
4. Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu, ”Wahai Abdul Rahman bin Samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
5. Berpegang Pada Hukum Allah
ni salah satu kewajiban utama seorang pemimpin. Allah berfirman, ”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (Al-Maaidah:49)
6. Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerumuskan oleh kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
7. Menasehati Rakyat
Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
8. Tidak Menerima Hadiah
Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati. Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya. Rasulullah bersabda,” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani)
9.Tegas
Ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasul-Nya.
10. Lemah Lembut
Doa Rasullullah,’ Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya.
Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik bila ia memiliki ‘STAF’. ‘STAF’ disini bukanlah staf dari pemimpin, melainkan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. ‘STAF’ yang dimaksud di sini adalah Sidiq (jujur), Tablig (menyampaikan), amanah (dapat dipercaya), fatonah (cerdas).
Sidiq itu berarti jujur. Bila seorang pemimpin itu jujur maka tidak ada lagi KPK karena tidak ada lagi korupsi yang terjadi dan jujur itu membawa ketenangan, kita pun diperintahkan jujur walaupun itu menyakitkan.
Tablig adalah menyampaikan, menyampaikan disini dapat berupa informasi juga yang lain. Selain menyampaikan seorang pemimpin juga tidak boleh menutup diri saat diperlukan rakyatnya karena Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin atau pemerintah yang menutup pintunya terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinan kecuali Allah akan menutup pintu-pintu langit terhadap kebutuhan, hajat, dan kemiskinannya.” (Riwayat Imam Ahmad dan At-Tirmidzi).
Amanah berarti dapat dipercaya. Rasulullah bersabda,” Jika seorang pemimpin menyebarkan keraguan dalam masyarakat, ia akan merusak mereka.” (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Al-hakim). Karena itu seorang pemimpin harus ahli sehingga dapat dipercaya.
Fatonah ialah cerdas. Seorang pemimpin tidak hanya perlu jujur, dapat dipercaya, dan dapat menyampaikan tetapi juga cerdas. Karena jika seorang pemimpin tidak cerdas maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah rakyatnya dan ia tidak dapat memajukan apa yang dipimpinnya.
Pesan Rasulullah Untuk Muslimah
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda. : “Barang siapa beriman kepada Allah SWT. dan Hari Akhir, hendaklah ia tidak menganggu tetangganya. Jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau berusaha untuk meluruskannya, tulang itu akan patah. Jika engkau membiarkannya, tulang itu tetap bengkok. Oleh karena itu, jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan baik.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Perempuan, Muslimah atau biasa disebut kaum Hawa. Begitu istimewa hingga menjadi nama dalam salah satu surat di Al-Quranul Kariim. Begitu banyak kelebihan juga kekurangan, perempuan yang juga disebut-sebut sebagai ahli neraka paling banyak. Na’udzubillah.
Dalam hadits diatas menyoroti kelemahan alamiah perempuan. Dalam dirinya ada kebengkokan naluriah yang tidak bisa diluruskan oleh siapapun. Namun demikian tuntutan kebijaksanaan Allah Swt., sebagaimana termasuk kebijaksanaanNya. Dia menjadikan laki-laki memiliki kemampuan untuk memelihara hal ini dengan membawanya pada pergaulan yang baik.
Imam Al-ghazali seperti dikutip dalam Al-lu’lu’ wal marjan karya Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi, berkata, “Salah satu kewajiban suami terhadap istri adalah meperlakukannya dengan baik. Perlakuan baik kepadanya bukan hanya tidak menyakitinya, melainkan juga bersabar atas perilaku buruk, kelambanan, dan kemarahannya untuk meneladani Rasulullah Saw. Ketahuilah bahwa ada istri beliau yang mengejek beliau dengan mengulang perkataanya dan ada pula yang tidak memperdulikan beliau hingga malam. Lebih dari itu, laki-laki dapat lebih bersabar atas perilaku buruk istri dengan humor yang bisa menyenangkan hati.”
Berikut ini ada sepuluh wasiat Rasulullah saw. kepada putrinya Fatimah Az-Zahra. Wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Wasiat tersebut adalah:
1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diaduknya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.
5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan.
Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau. Dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya. Maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Subhanalloh, betapa bersyukurnya kita menjadi seorang perempuan. Diberikan berbagai kelebihan dan keistimewaan juga kemudahan memasuki surga. Semoga kita termasuk ke dalam golongan ahli surga dan menjadi bidadari yang dinantikan surga.
Hikmah sakit
Empat Malaikat Yang Mendatangi Orang Sakit
Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah swt pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya. Sakit, dalam bentuknya yang lain, itu harus disyukuri karena itu adalah bukti kasih sayang Allah pada kita. Allah mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :
“Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.
Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah” (HR Bukhari-Muslim).
“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya,” (HR Ath-Thabarani).
“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR Al-Qadha’i).
Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah swt pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya. Sakit, dalam bentuknya yang lain, itu harus disyukuri karena itu adalah bukti kasih sayang Allah pada kita. Allah mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :
“Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.
Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah” (HR Bukhari-Muslim).
“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya,” (HR Ath-Thabarani).
“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR Al-Qadha’i).
Selasa, 30 Oktober 2012
JEJAK DUNIA KEPERAWATAN DALAM SEJARAH ISLAM
Kegiatan pelayanan keperawatan berkualitas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad SAW yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya tau miskin. (Elly Nurrahmah, 2001). Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim ( Kasule, 2003;Mansour & Fikry, 1987). Sementara sejarah perawat di eropa dan amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan moderen, negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan secara turun temurun dari generisi kegenerasi modern perawat islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di saudi dan timur tengah (Miller Rosser, 2006). Selama ini pula perawat indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi literatur barat.
Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi studi literatur sejarah islam dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita tentang tokoh perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan dimasa Rufaidah binti Sa'ad (150 SM-632 SM), dengan perkembagan perawatan era Florence Nightingale dan perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan. Kedua tokoh keperawatan tersebut muncul dimasa-masa peperangan , sedangkan saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namu dengan kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (double burden disease).
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 November 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup dimasa rasulillah diabad pertama hijriah/ abad 8 sesudh masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisator, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja kepadanya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yaang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia islam.
Rufaidah binti sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah Sa'ad Al- Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal dimadinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum anshar (golongan yang pertama kali masuk islam dimadinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandak dan perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat al Khandak, Sa'ad bin Ma'adh yang teluka dan tertancap panah ditangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis (Omar Hasan, 1998).
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin nabi Muhammad SAW, untuk ikut digaris belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka, dan nabi mengizinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaaannya dibidang keperawatan dan medis.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktiftas sosial di komuniti. Dia memberikan kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki keperibadian yangluhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi teknologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama di dunia islam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996). Dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit(preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education)
Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti: ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman dan hindun. Beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat adalah: Ku'yibat, Aminah binti Abi kays Al Ghifari. Literatur lain menyebutkan nama -nama perawat yang terkenal semasa nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Nusaibat bint Ka'ab Al Amziniyat dll.
Ummu Ammara juga dikenal sebagai Nusaibat binti Ka'ab bin Maziniyat dia adalah ibu dari Abdullah bin Habi, anak dari bani Zayd bin Asim. Dia berpartisipasi dalam perjanjian akabat dan perjanjian Ridwan, dan andil dalam perang Uhud dan perang melawan musailamah di Yamman bersama anak dan suaminya. Dia teruka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal dengan luka-lukanya. Dia terlibat dalam perang uhud, merawat korban yang luka dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan pedang membela nabi.
Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan
- Masa penyebaran islam/ the islamic period (570-632 M)
Dokumen tentang keperawatan sebelum islam sanagt sedikit ditemukan. Perkembangan perawat dimasa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad, memberikan gambaran tentang perkembangan. Sistem kedokteran dimasa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter kerumah pasien dengan memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali literatur tentang perawat, namun dalam priode ini dikenal seorang perawat yang bersama nabi Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa'ad/ Rufaidah Al-Asamiya (Tumulti 2001, Al Osimy, 1994
- Masa setelah nabi/ Post Prophetic era (6-32-1000 M)
Sejarah tentang keperawatan setelah masa Nabi Muhammad SAW jarang sekali (Al-Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu. Dr. Al Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik dan menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan keperawatan. dimasa ini ada perawat yang diberi nama "Al Asiyah" dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat dan dehidrasi.
- Masa late to middle ages (1000-1500 M
Dimasa ini negara-negara arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalamm peradaban islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan antar ruang pasien laki-laki dan perempuan, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki merawat pasien laki-laki ( Donahue, 1985, Al Osimy, 2004)
- Masa modern early in nursing's development (1500-sekarang )
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing eropa, Amerika dan Australia, India Philipina) yang masuk dan bekerja di RS negara-negara timur tengah. Bahkan dokumen tentang keperwatan dinegara arab jarang sekali namuntahun 1890 seorang misionaris amerika, dokter dan perawat dari amerika telah masuk bahrain dan riyadh untuk merawat Raja Saudi Arabia raja king Saud (Amreding, 2003)
Di kutip dari: Nur Martono, Staf Keperawatan, RS Arimi- Kuwait, Tahun 2010.
Senin, 29 Oktober 2012
Pemeriksaan mata
Orang umur dibawah 40 tahun direkomendasikan memeriksakan matanya setiap 3-5 tahun sekali, atau lebih sering jika menderita penyakit hipertensi, diabetes millitus, diskrasia darah atau penyakit mata(misal glukoma). Setelah usia lebih 40 tahun, pemeriksaan direkomendasikan tiap 2 tahun untuk menghilangkan kemungkinan glukoma. Pemeriksaan mata biasanya meliputi pengkajian ketajaman penglihatan (derajat detaail yang dapat dilihat mata pada gambar), gerakan okular, lapangan pandang (area yang dapat dilihat individu saat melihat ke depan) dan struktur eksternal.
PENGKAJIAN MATA
Perlengkapan
- Lidi kapas
- Kasa segi empat
- Sarung tangan pemeriksaan
- Penggaris milimeter
- Senter kecil
- Bagan Snellen dan bagan E
- Bagan tidak tembus cahaya
- Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dan bagaimana klin dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasil akan digunakan untuk melaksanakan perawatan dan terapi selanjutnya.
- Cuci tangan, pakai sarung tangan, dan observasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat
- Jaga privasi pasien
- Tanyakan kepada klien apakah klien memiliki riwayat salah satu penyakit : keluarga dengan diabetes, hipertensi, diskrasia darah, penyakit mata, cedera dan pembedahan; Kunjungan terakhir kedokter mata; obat yang sedang digunakan; penggunaan alat bantu penglihatan; gejala masalah mata saat ini (kabur, gatal, merah dll)
- Untuk melakukan pemeriksaan mata eksternal, Inspeksi penyebaran alis mata kesejajarannya kualitas kulit serta gerakannya (minta klien menggerakkan alis keatas dan kebawah)
- Inspeksi ratanya penyebaran dan arah lengkungan bulu mata.
- Inspeksi karakteristik permukaan kelopak mata (mis, kualitas dan tekstur kulit) posisinya terhadap kornea, kemampuan mengedip, frekuensi kedipan. Untuk memeriksa kelopak atas dengan benar,a ngkat kelopak mata dengan ibu jari dan jari telunjuk, lalu minta klien menutup mata. Ispeksi kelopak mata saat mata bagian bawah ditutup.
- Inspeksi warna,tekstur, adanya lesi pada konjungtiva bulbar (yang melapisi sklera). Tarik kembali kelopak mata dengan ibu jari dan jari telunjuk, tekan area atas dan bawah tulang orbital yang menonjol dan anjurkan klien melihat keatas, kebawah dan dari samping ke samping.
- Inspeksi konjungtiva palpebra (yang melapisi kelopak mata) dengan membalikkan kelopak mata. Perhatikan warna, tekstur dan lesi. Balikkan kelopak mata bawah keluar, melihat keatas. Lalu dengan lembut tarik kembali kelopak mata bawah dengan telunjuk.
- Balikkan kelopak mata atas jika diduga ada masalah
- Inspeksi dan palpasi kelenjar laksimal
- Inspeksi dan palpasi kantung lakrimal dan duktur nasolakrimal
- Inspeksi kejernihan dan tekstur kornea. Minta klien untuk melihat lurus kedepan Pegang senter kecil pada sudut yang miring terhadap mata dan gerakkkan cahaya perlahan-lahan melewati permukaan kornea.
- Lakukan uji sensivitas kornea (refleks) untuk menentukan fungsi saraf kranial kelima. Minta klien untuk terus membuka mata dan melihat lurus kedepan dekati dari belakang dan samping lalu sentuh kornea dengan perlahan dengan ujung kornea.
- Inspeksi transparansi dan kedalaman ruang anterior. Gunakan kemiringan cahaya yang sama seperti melakukan pengujian kornea.
- Inspeksi warna, bentuk dan kesimetrisan pupil.
- Kaji reaksi konsensual dan reaksi langsung dari pupil terhadap cahaya untuk menentukan fungsi saraf kranial ketiga (okulomotorik) dan saraf kranial keempat (troklear)
- Kaji reaksi pupil terhadap setiap akomodasi
- Kaji lapang pandang perifer untuk menentukan fungsi retina dan jalur penglihatan neuronal ke otak dan saraf kranial kedua (optik).
- Untuk menguji otot ekstraokular lakukan uji 6 gerakan okular untuk menentukan kesejajaran dan koordinasi mata.
- Untuk menguji ketajaman penglihatan, kaji penglihatan jarak dekat dengan memberikan pencahayaan yang ade kuat dan meminta klien untuk membaca majalah atau surat kabar yang terpegang dengan jarak 36 cm. jika pasien menggunakan lensa korektif kacamata atau lensa harus dipakai saat diuji.
- Kaji penglihatan jarak jauh, minta klien untuk menggunakan lensa korektif, kecuali digunakan hanya untuk membaca, yaitu jarak 36 cm.
- Lakukan uji penglihatan fungsional jika klien tidak mampu baris paling atas (20/200) pada kartu snellen
Berman Audrey . (2009). Kozier & Erb Buku Ajar Praktik Keperawataan Klinis. Jakarta : EGC
Swartz Mark (1995) Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC
Selasa, 16 Oktober 2012
Sepuluh Kunci Tadabbur al-Quran
A. Iftitâh
Di setiap rumah seorang muslim, hampir bisa dipastikan terdapat
mushaf al-Quran. al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk bagi seorang
muslim, adalah kitab yang mesti dimiliki. Sesuatu yang aneh ketika
seorang muslim tidak memiliki al-Quran di rumahnya. Lebih mengherankan
lagi ketika seorang muslim memiliki al-Quran, tetapi jarang atau bahkan
tidak pernah membuka dan membacanya. al-Quran hanya disimpan, entah
sebagai pajangan, hiasan, atau bahkan hanya dibiarkan tergeletak atau
bertumpuk dengan buku-buku lain yang ada. Jika fenomenanya seperti ini,
jangan tanya apakah paham akan kandungan al-Quran atau tidak.Mungkin inilah fenomena yang sering kita temui. Fenomena yang memprihatinkan sekaligus membahayakan. Allah Subhânahu wa Ta’âla mengingatkan kepada kita dalam al-Quran,
لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ
خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأَمْثَالُ
نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Kalau sekiranya kami menurunkan al-Quran ini kepada sebuah
gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan
takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk
manusia supaya mereka berfikir.” (QS al- Hasyr, 59: 21)Kita tentu yakin dengan seluruh ayat al-Quran, termasuk ayat di atas. Namun pertanyaannya, apakah hati kita tunduk khusyu dan takut ketika membaca al-Quran? Gunung saja yang Allah tidak berikan akal dan matahati sebagaimana kita, akan tunduk hingga terpecah belah seandainya al-Quran diturunkan kepadanya. Kita malah mengabaikan dan menjauhkan al-Quran dari kehidupan. Kalaupun kita membacanya, al-Quran yang kita baca tidak meninggalkan bekas di hati, dan hampir tidak ada bedanya dengan kitab atau buku-buku lain.
B. Apa Yang Salah?
Al-Quran tidak mungkin salah, jadi satu-satunya kemungkinan, kesalahan itu ada pada diri kita. Bagaimana kita mendudukkan al-Quran dalam hati kita, bagaimana cara kita berinteraksi dengan al-Quran, mungkin ini yang harus kita perbaiki.
Untuk membuka pintu, tentu diperlukan kunci. Begitu juga halnya ketika kita ingin membuka makna-makna al-Quran yang agung, tentu diperlukan kunci. Kunci yang akan menghantarkan kita pada kekhusyuan, kunci yang akan melahirkan ketakutan kepada Allah, ketika kita bisa memahami dan mentadabburi ayat-ayat al-Quran dengan sepenuh jiwa.
C. Kunci-kunci Tadabbur
Kunci Pertama: Cinta Kepada al-Quran
Ketika kita bicara cinta, maka kita bicara hati. Hati adalah anugerah dari Allah sebagai alat untuk memahami dan berpikir. Hati ini berada di tangan Allah yang dibolak-balikkan sesuai kehendak-Nya. Maka, kita sangat membutuhkan Rabb kita, agar berkenan membukakan hati kita guna memahami dan menyelami kandungan al-Quran.
Seseorang yang diberi rasa cinta terhadap sesuatu, maka akan melabuhkan dan menambatkan hatinya pada sesuatu tersebut. Dia akan selalu bersemangat ingin bertemu dan dekat dengannya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari bisa kita lihat. Seorang anak yang cinta pelajaran, dia lebih mudah mengerti dan memahami pelajaran, dibandingkan dengan anak yang tidak cinta dan malas-malasan. Maka, cinta inilah yang harus ditanamkan dalam hati kita, dengan memohon kepada Allah dan dengan upaya kita tanpa lelah.
Untuk mengetahui apakah kita cinta al-Quran atau tidak, kita harus mengetahui tanda-tandanya. Tanda-tanda tersebut, di antaranya:
- Bahagia ketika bertemu dengannya.
- Duduk bercengkrama lama dengannya tanpa merasa jenuh.
- Rindu jika lama tak bertemu karena kesibukan yang menghalangi, serta selalu berusaha menghilangkan apapun penghalang untuk berjumpa dengan al-Quran.
- Selalu minta petunjuknya, percaya dan puas dengan pengarahannya dan selalu merujuk kepadanya bila mendapatkan permasalahan hidup, baik yang berat ataupun yang ringan.
- Selalu menaatinya, dalam hal perintah dan larangannya.
Kunci Kedua: Meluruskan Tujuan Membaca Alqur’an
Lima tujuan yang kita hadirkan ketika membaca al-Quran, yaitu:
- Memperoleh ilmu
- Bertujuan untuk mengamalkannya
- Bermunajat dan memohon kepada Allah
- Mengharap pahala
- Berobat
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى…
“Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan…” (Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim, dari Umar ibn al-Khaththab)
Maka setiap kali niat itu lebih ikhlas, lebih murni, lebih tinggi nilainya maka pahala dan hasilnya pun akan lebih besar.
Kunci Ketiga: Membaca al-Quran Ketika Shalat
Shalat adalah ‘rumah idaman’ bagi aktivitas tadabbur dan mengambil manfaat al-Quran. Dengan shalat, akan mengingatkan pada ayat-ayat al-Quran, sehingga akan selalu hadir dalam hati di setiap waktu. Di antara begitu banyak dalil dari al-Quran dan Hadits yang menunjukkan keutamaan kunci shalat ini adalah:
Sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam,
وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ
“Apabila orang yang selalu menyertai al-Quran, shalat dan
membacanya sepanjang malam dan siang hari maka ia akan selalu
mengingatnya. Dan apabila ia tidak menggunakannya ketika shalat, maka ia
akan melupakannya.” (Hadis Riwayat, dari Abdullah bin Umar)Firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ (١) قُمِ اللَّيْلَ إِلاَّ
قَلِيلاً (٢) نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً (٣) أَوْ زِدْ عَلَيْهِ
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً (٤) إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلاً
ثَقِيلاً (٥) إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَأَقْوَمُ
قِيلاً (٦)
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat)
di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),(yaitu) seperduanya atau
kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu, Dan
bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu
malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan.” (QS al-Muzzammil, 73: 1-6)Kunci Keempat: Membaca al-Quran Waktu Malam
Waktu yang paling utama untuk berdzikir adalah malam hari, terutama ketika waktu sahur. Waktu ini adalah waktu yang barakah karena waktu turunnya Rabb dan dibukanya pintu langit. Pada saat ini juga, ingatan berada dalam tingkat yang paling maksimal, karena suasana hening dan tenang. Para pembaca al-Quran seharusnya memanfaatkan kesempatan ini, untuk memantapkan iman dan ilmunya. Sejarah mencatat, bahwa kemenangan kaum muslimin diperoleh ketika pasukannya terbiasa membaca al-Quran di malam hari. Mereka “rahib di malam hari dan penunggan kuda di siang hari”.
Firman Allah menunjukkan bahwa bacaan di malam hari merupakan salah satu kunci tadabbur al-Quran,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji.” (QS al- Isrâ, 17: 79)Dalam ayat yang lain Allah juga berfirman:
إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْءًا وَأَقْوَمُ قِيلاً
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS al-Muzzammil, 73: 6)Kunci Kelima: Mengkhatamkan al-Quran Setiap Pekan
Semakin sering kita membaca al-Quran disertai dengan pengulangan, maka hal ini akan memperkuat tertanamnya makna-makna al-Quran dalam jiwa kita. Rasulullah dan para shahabat senantiasa melaksanakan hal ini. Banyak nash (teks) yang mengemukakan hal ini, di antaranya sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَىْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ
فِيمَا بَيْنَ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ
كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنَ اللَّيْلِ
“Barangsiapa yang tertidur dan lupa membaca satu hizb al-Quran atau sebagian darinya, lalu membacanya antara shalat fajar dan shalat zhuhur, maka ditulis baginya seakan-akan ia membacanya satu malam penuh.” (HR Muslim dari Umar ibn al-Khaththab)Kebanyakan shahabat radhiyallâhu ‘anhum dan para salafush shâlih -–orang-orang yang diasusimkan paling menghayati, mentadabburi serta mengamalkan ayat – ayat al-Quran — mengamalkan kunci ini. Iabdullan bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu berkata: “Janganlah al-Quran itu dikhatamkan kurang dari tiga hari. Khatamkanlah dalam tujuh hari sekali, dan hendaklah dijaga hizbnya (tanda penunjuk bacaannya).” Kemudian Imam as-Suyuthi juga mengatakan: “Ini merupakan perkara yang tengah-tengah dan yang paling baik. Amalan ini dilakukan oleh mayoritas para shahabat dan lainnya.”
Hendaklah konsisten dalam menjalankan aktivitas ini. Karena ketika satu amalan yang ditinggalkan tapi kemudian tidak diganti di waktu lain, maka ini menunjukkan bahwa amalan itu menurut kita tidak penting.
Kunci Keenam: Menghafal al-Quran
Para penghafal al-Quran ibaratkan seorang yang dalam perjalanan dengan berbekal kurma, ia bisa memakannya kapan saja selama dalam perjalanan. Berbeda dengan seseorang yang tidak memiliki hafalan, ia ibaratkan seorang yang membawa tepung . Ketika ia ingin makan, maka ia harus berhenti dari perjalannya untuk membuat adonan, menyiapkan tungku, dan membuat roti. Baru kemudian ia bisa makan.
Orang yang hafal al-Quran, dia lebih mudah untuk merenungi dan menghayati Al Qur’an, karena al-Quran telah mendarah daging di dalam tubuhnya dan mudah untuk menghadirkannya kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mencela orang yang sama sekali tidak hafal al- Quran.
Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ مِنَ الْقُرْآنِ شَيْءٌ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ
“Sesungguhnya orang yang di dalam dirinya tidak ada Alqur’an walaupun sedikit, dia itu seperti rumah yang telah usang” (HR atTirmidzi, dari Abdullah bin Abbas. Beliau [at-Tirmidzi] berkata bahwa hadits ini: “hasan”)Kunci Ketujuh: Mengulang-ulang Ayat
Semakin sering kita mengulang ayat-ayat yang kita baca maka akan bertambah pemahaman kita akan makna ayat yang dikandung. Ab dullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu mengatakan: “Janganlah kalian baca al-Quran ini dengan cepat dan janganlah kalian tebarkan ‘ia’ (al-Quran) ibarat kalian menebarkan kurma yang jelek (tanpa dipahami). Berhentilah pada setiap yang menakjubkan yang ada di dalamnya dan getarkanlah hati kalian dengannya. Dan janganlah salah seorang kalian obsesinya hanya akhir surat saja.”
Abu Dzar radhiyallâhu ‘anhu menceritakan, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat malam hingga shubuh dengan mengulang-ulang satu ayat, yaitu ayat:
إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS al-Mâidah, 5: 118)
Kunci Kedelapan: Mengaitkan Ayat dengan Realita
Maksudnya adalah menempatkan ayat pada situasi dan kondisi keseharian setiap kita. Caranya adalah dengan selalu mengamalkan al-Quran pada setiap peristiwa sepanjang siang dan malam yang kita lalui, sehingga al-Quran senantiasa hidup dalam hati.
Kunci Kesembilan: Membaca dengan Tartil
Membaca dengan tartil, artinya: membaca dengan perlahan tidak tergese-gesa. Allah Ta’ala telah memerintahkan kita semua untuk membaca al-Qur’an secara tartil,
…وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً
“…dan bacalah al-Quran itu dengan tartil [perlahan-lahan]” (QS al-Muzzammil, 73: 4)Ibnu Katsir rahimahullâh menjelaskan ayat ini: “Maksudnya adalah, bacalah dengan pelan dan tidak tergesa-gesa, karena yang seperti itu membantu sekali dalam memahami dan menghayati al-Quran. “
Kunci Kesepuluh: Mengeraskan Bacaan al-Quran
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kita umatnya agar memperbagus lantunan al-Quran dan mengeraskan bacaannya. Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ وَزَادَ غَيْرُهُ يَجْهَرُ بِهِ
“Bukanlah termasuk dari golongan kami orang yang tidak melantunkan al-Quran, dan sahabatnya menambahkan [dengan menjelaskan maksudnya], yaitu: dengan mengeraskan bacaannya.” (HR al-Bukhari dari Abu Hurairah)Abdullah binAbbas radhiyallâhu ‘anhu berkata kepada orang yang membaca al-Quran dengan cepat: “Kalau kamu membaca al-Quran, maka bacalah dengan bacaan yang bisa didengar telingamu dan difahami mata hatimu.”
Bagi siapa saja yang dapat mengamalkan kunci-kunci ini, insyâallâh akan melihat cahaya al-Quran dengan mata hatinya, dan akan menjadi wali-wali (orang-orang yang dicintai) Allah yang tidak khawatir dan bersedih hati. Mereka inilah yang dipuji Allah dalam firman-Nya:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ
النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن
ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا
وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَن خَرُّوا
سُجَّدًا وَبُكِيًّا
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh
Allah, Yaitu para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang
Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari
orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. apabila
dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam, 19: 58)Kita memohon kepada Allah dengan segala nikmat dan keutamaan-Nya, semoga kita semua bisa memahami, menghayati, mentadabburi dan mengamalkan ayat-ayat al-Quran. Dan (semoga) kita (juga) mendapatkan syafaat dari Allah melalu bacaan al-Quran kita. Âmîn.
Wallâhu A’lam bish-Shawâb.
(Dikutip dan diselaraskan dari buku yang berjudul: Kunci-kunci Tadabbur al-Quran, karya Dr. Khalid bin Abdul Karim al-Lâhim, dalam http://www.belajarislam.com/sepuluh-kunci-tadabbur-al-quran-bagian-i/ dan http://www.belajarislam.com/sepuluh-kunci-tadabbur-al-quran-bagian-ii/)
Sabtu, 13 Oktober 2012
TIDUR
a. Pengertian
b. Manfaat tidur
c. Pengaturan tidur
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
b. Manfaat tidur
Kebutuhan tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi dan olahraga yang cukup bagi kesehatan. Menurut Hodgson (1991) dalam Potter & Perry (2005), kegunaan tidur masih belum jelas, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan.
Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin, selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap IV), tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan sel khusus seperti sel otak. Sintesa protein dan pembagian sel untuk pembaharuan jaringan seperti pada kulit, sumsung tulang, mukosa lambung terjadi juga selama tidur dan istirahat Oswold (1984) dalam Potter & Perry (2005) kegunaan tidur yang lain adalah selama tidur tubuh akan menyimpan energi.
Pada tidur REM terjadi perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen dan pelepasan epinefrin, sehingga membantu penyimpanan memori dan pembelajaran maka tidur REM penting untuk pemulihan kognitif. Tanpa kebutuhan tidur dan istirahat yang cukup, konsentrasi dan pengambilan keputusan akan menurun. (Potter & Perry, 2005)
c. Pengaturan tidur
Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer, endokrin, kardiovaskuler, respirasi dan muskuloskeletal Robinson (1993), dalam Potter & Perry (2005).
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan antara dua mekanisme serebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur dan bangun (Alimul, 2006).
TAHAP - TAHAP TIDUR
Menurut Alimul (2006) tahap siklus tidur terdiri dari :
1) Tahap tidur jenis gelombang lambat atau NREM, yaitu terdiri:
a) Tahap I
b) Tahap II
c) Tahap III
d) Tahap IV
2) Tahap tidur Paradoks atau REM
1) Tahap tidur jenis gelombang lambat atau NREM, yaitu terdiri:
a) Tahap I
Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri-ciri rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa ngantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekuensi nadi dan nafas menurun, dapat bangun segera. Tahap ini berlangsung selama 5 menit.
b) Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri-ciri mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
c) Tahap III
Merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan frekuensi nafas serta proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya dominan sistem saraf parasimpatis dan sulit untuk bangun, berlangsung 15-30 menit.
d) Tahap IV
Tahap tidur dalam, dengan ciri kecepatan jantung dan pernafasan menurun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, sekresi lambung menurun dan tonus otot juga menurun serta gerak bola mata cepat.
2) Tahap tidur Paradoks atau REM
Tahap tidur paradoks berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit, rata-rata muncul 90 menit. Periode pertama terjadi selama 30-100 menit, apabila kondisi orang sangat lelah maka awal tidur sangat cepat dan tidur tahap ini tidak ada. Ciri tidur paradoks adalah disertai mimpi aktif, sangat sulit dibangunkan, tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur, pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur, mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan ireguler tekanan darah mengalami fluktuasi, sekresi gaster meningkat dan metabolisme juga meningkat. Tidur paradoks atau REM penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
SISTEM RANGKA
Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka
umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: A. Skeleton aksial
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: A. Skeleton aksial
Terdiri
atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.
Macam-macam skeleton aksial yaitu:
1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:
- bagian parietal --> tulang dahi
- bagian temporal --> tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
- bagian occipitas --> daerah belakang daritengkorak
- bagian spenoid --> berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji
- bagian ethmoid --> tulang yang menyususn rongga hidung
Tulang Tengkorak
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala.
Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan
empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian
kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
2, Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
- rahang bawah --> menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas
- Rahang bawah --> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
- palatinum (tulang langit-langit) --> menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut
- zigomatik --> tulang pipi
- tulang hidung
- Tulang lakrimal --> sekat tulang hidung.
3. Tulang dada
Tulang
dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi
kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk.
bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada
jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
- tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
- Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
- Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.
4. Tulang rusuk
Tulang
rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang
dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru.
Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
- Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
- Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
- Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.
b). melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan
c). membantu pernapasan.
5. Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33
buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut
terbagai atas 5 bagian yaitu:
- tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
- Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
- Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
- Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
- bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas
tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga
keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot,
rusuk dan beberapa organ.
B. Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
- Anggota gerak atas
- anggota gerak bawah
- gelang bahu
- gelang panggung
- bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
- Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
- Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
- Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
- karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen
- metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
- Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
- Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
- Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
- Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot
- Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
- Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
- Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
- Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.
- Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang
lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan
gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada
sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih,
terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari
gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan
terjadinya gerakan pada sendi.
- Gelang panggul
Tulang
gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak
tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium
(bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (bagian
tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum
yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan
terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua
tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat
badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung
organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai
tempat tumbuh kembangnya janin.
Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku
dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem
rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh
tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan
tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem
rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi
satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
Rabu, 10 Oktober 2012
Gangguan Tidur
Gangguan tidur
adalah gangguan yang berhubungan dengan tidur dikarenakan masalah
medis, gaya hidup dan factor lingkungan yang biasanya menyebabkan tidur
terganggu, mengakibatkan kurang atau kualitas tidur yang buruk.
Apa itu Tidur Normal? Tidur normal terdiri dari siklus tidur pergerakan mata tidak cepat (NREM) bergantian dengan tidur pergerakan mata cepat (REM). Tidur NREM terdiri dari tidur dangkal dan tidur dalam. Tidur REM juga dikenal dengan tidur “mimpi”. Fungsi tidur dipercaya untuk mengembalikan, waktu untuk istirahat dan perbaikan untuk tubuh. Dewasa membutuhkan rata-rata 8 jam tidur (berkisar antara 6-10 jam). Adalah normal untuk jatuh tertidur dalam 10 hingga 20 menit setelah di tempat tidur, untuk bangun seketika satu atau dua kali setiap malam ketika kembali tidur dengan segera, dan bangun dengan rasa segar. Anak-anak memerlukan lebih banyak tidur dan cenderung memiliki lebih banyak tidur dalam, ketika lansia mengalami lebih sering bangun dan tidur dalamlebih sedikit. Apa yang terjadi jika kita tidak cukup tidur? Konsekuensi kehilangan tidur serius jangka pendek dan panjang mencerminkan perbaikan penting fungsi tidur. Ketika kami tidak mendapat cukup tidur, daya ingat, konsentrasi, kewaspadaan dan suasana hati kami terpengaruh. Rasa kantuk di siang hari mengakibatkan kinerja kerja dan sekolah buruk dan dapat menyebabkan kecelakaan serius. Tidak diobati, gangguan tidur jangka panjang menurunkan kualitas hidup dan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. |
Apa Penyebab Rasa Kantuk Berlebihan di Siang Hari? |
Gejala Umum: |
Faktor ResikoBeberapa gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah, tidur apnea obstruktif, narkolepsi dan parasomnia memiliki komponen genetic dan berjalan dalam keluarga.Orang yang memiliki jadual tidur tidak teratur, termasuk pekerja giliran dan mereka yang seringkali melakukan perjalanan berbeda zona waktu, juga pada resiko tinggi mengalami masalah terkait dengan tidur. Faktor gaya hidup seperti konsumsi kafein berlebihan, kurang olah raga teratur, manajemen stress kurang baik dan merokok semua berperan dalam gangguan tidur. Pada umumnya, kualitas tidur menurun seiring usia. Sebagai akibatnya, seiring dengan perubahan degenerasi dan peningkatan berat badan yang meningkat sesuai usia, gangguan terkait tidur cenderung menjadi lebih sering seiring kita bertambah tua. |
Beberapa tip pencegahan dasar untuk mencegah perkembangan gangguan tidur: |
DiagnosisSebagian besar gangguan tidur dapat didiagnosa dengan sejarah tidur yang baik, termasuk pertanyaan tentang kebiasaan tidur pasien, gaya hidup, obat-obatan dan pemeriksaan fisik. Studi tidur mungkin diperlukan beberapa pasien.Studi Tidur Pola tidur dapat dipelajari di laboratorium menggunakan mesin yang mencatat aktivitas gelombang otak, pernafasan, detak jantung dan pergerakan anggota tubuh semasa tidur. Jenis studi tidur paling umum adalah:
MSLT mengikuti PSG semalam, meliputi empat 20-menit tidur dengan jarak 2 jam sepanjang hari. MSLT ditunjukkan untuk diagnosis narkolepsi dan juga untuk menilai keakutan rasa kantuk pada pasien yang mengeluh rasa kantuk berlebihan di siang hari. |
Sebagian besar gangguan tidur dapat dikelola secara
konservatif dengan kombinasi edukasi tidur yang baik, obat-obatan dan
modifikasi tingkah laku. Pada kondisi tertentu seperti tidur apnea
obstruktif, terapi khusus mungkin termasuk terapi tekanan saluran udara
positif (udara bertekanan diantarkan melalui masker) atau operasi
saluran udara atas. |
Langganan:
Postingan (Atom)