Selamat Datang di Dunia Keperawatan

Rabu, 26 September 2012

Keluhan dan pemeriksaan yang disarankan

  • Tulang kepala dan otak
Keluhan yang timbul : kepala terbentur (trauma kepala), infeksi otak karena TBC, hilangnya kesadaran     secara cepat da singkat

Pemeriksaan yang dilakukan :    Rontgen tulang kepala, CT Scan kepala, MRI, periksa cairan darah, periksa cairan otak, EEG       
  
  • Mata
Keluhan yang timbul : rabun jauh, rabun dekat,  mata merah, gatal, berair, silau, kerusakan kornea akibat lensa kontak, trauma

Pemeriksaan yang dilakukan : Periksa visus mata, tonometri, opthaloskop, fluoresensi bola mata

  • Hidung 
Keluhan: sering pilek dan sakit kepala, hidung berdarah, pipi dan kening nyeri,

Pemeriksaan : Rontgen kepala (foto sinus), periksa darah, CT Scan

  • Telinga
Keluhan: Telinga berair, nyeri, keluar darah, keluar cairan busuk, pendengaran terganggu, berdenging

Pemeriksaan: Foto sinus, CT Scan, audiometri

  • Mulut
Keluhan: Sakit menelan, sariawan,

Pemeriksaan: Periksa darah, kultur kuman

  • Leher
Keluhan : Trauma, nyeri leher, adanya bonjolan,  kaku

Pemeriksaan: Rontgen tulang, CT Scan, MRI, USG tiroid

  • Paru-paru
Keluhan : Dada terasa nyeri, sesak, batuk lebih 3 minggu, batuk darah

Pemeriksaan : Rontgen dada, Periksa darah, spirometri angiografi, test mantoux, kultur kuman

  • Jantung
Keluhan: Nyeri dada menjalar ke bahu, jantung berdebar, nadi lemah, sesak saat beraktifitas, penurunan kesadaran dengan cepat 

Pemeriksaan : Rontgen dada, EKG, periksa darah, treadmill test, ekokardiologi, angiografi jantung, CT Scan, MRI

  • Pencernaan
Keluhan: nyeri perut kanan dan kiri atas, kanan bawah, kembung, perut keras, lama tidak BAB, diare, benjolan didubur, berak darah

Pemeriksaan: USG, endoskopi, foto polos abdomen, CT Scan, MRI, periksa darah, tinja dan urine

  • Saluran kencing dan kelamin
Keluhan: Nyeri pinggang, sakit saat kencing, sulit buang air kecil, kencing tidak tuntas, nyeri perut bagian bawah, nyeri buah zakar, bengkak buah zakar, tidak bisa ereksi, sperma encer, nyeri vagina saat berhubungan, keputihan jumlah abnormal

Pemeriksaan: Rontgen BNO/IVP, periksa darah, urine, kultur urine, USG, CT Scan, MRI, endoscopi, biopsi, pap smear, kolposkopi, periksa sperma, periksa cairan vagina

  • Tumor
Keluhan : benjolan kronis teraba atau terlihat

Pemeriksaan: USG, biopsi, periksa darah, CT Scan

  • Tangan dan kaki
Keluhan: tulang tersa kaku dan nyeri, benjolan dan bengkak pada persendian, trauma, bengkok, patah

Pemeriksaan: rontgen tulang, periksa darah, cek kepadatan

  • Kulit
Keluhan: gatal-gatal kronis, bercak kemerahan, bersisik

Pemeriksaan: Periksa darah, uji sensivitas kulit, kultur kuman/KOH 3%, periksa tinja

  • Hormon
Keluhan: badan semakin kurus, haid tidak teratur, sperma sedikit

Pemeriksaan:  periksa darah dan kadar hormon


Sumber:
 Bastiansyah,Eko (2008). Panduan lengkap: Membaca tes hasil kesehatan. Jakarta: Penebar                Plus


Jumat, 21 September 2012

sikap menghadapi cobaan

1.  Yakinlah anda sanggup

"Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan (QS. 65:7)"

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. 2:286)"

2. Yang kita benci bisa jadi yang baik buat kita

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, boleh jadi juga(pula) kamu menyukai sesuatu,  padahal ia amat buruk bagimu; allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui (QS. 2:216)"

3. Cobaan bukan berarti allah membenci kepada kita

"Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tiada (pula) membenci kepadamu (QS. 93:3)"

 4. Tenanglah kemudahan akan datang

"Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. 94:5-6)

5.  Memperbanyak sholat

" Apabila rasulullah saw menemui suatu kesulitan, maka ia segera mengerjakan sholat  (HR Abu Daud)"

6. Berdoalah dan selesaikan kesulitan orang lain

"Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaknya ia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain (HR Ahmad)"

7. Bersabarlah

" Aku (rasulullah) mengagumi seorang mukmin yang bila memperoleh kebaikan, ia memuji allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah, dia memuji allah dan bersabar (HR Ahmad)"

"orang yang berbahagia adalah  yang dijauhkan fitnah-fitnah dan orang yang terkena ujian dan cobaan, ia bersabar (HR Ahmad)

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya allah beserta orang-orang yang sabar (QS. 2:153)"

8. Berdakwah

"Kalian harus menyeru kepada kebaikan  dan melarang dari kemungkaran. Kalau tidak, allah akan mengirim hukuman kepada kalian, saat kalian berdoa kepadaNya, Dia tidak mengabulkan doa kalian (HR Attirmizi)"

9. khusyu'

"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuai bagi orang-orang yang khusyu'. (yaitu) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui tuhannya, dan bahwa kereka akan kembali kepadaNya(QS. 2: 45-46)


"Motivasi islami'


Rabu, 19 September 2012

Penggunaan otot aksesori pernafasan

Jika pernafasan membutuhkan upaya ekstra, otot aksesori pernafasan sternokleiddomastoid, skalenus, pektoralis mayor, trapezius, intercostal internal dan otot-otot abdomen. Gunanya untuk menstabilkan toraks selama respirasi. 
beberapa penggunaan otot aksesori biasanya terjadi selama kegiatan bernyayi, berbicara, batuk, buang air besar, dan berolahraga.
penggunaan otot ini yang lebih nyata mungkin menandakan distress respirasi akut, kelemahan diagragma atau keletihan. Hal ini juga mungkin disebabkan oleh penyakit pernafasan kronis. Biasanya, tingkat penggunaan otot aksesori mencerminkan tingat keparahan penyebabnya.

Tindak kewaspadaan
Jika pasien memperlihatkan peningkatan penggunaan otot aksesori, segera cari tanda distres respirasi akut. Ini mencakup penurunan tingkat kesadaran, sesak nafas ketika berbicara, takipnea, restraksi intercostal dan sternal, sianosis, bunyi nafas tidak disengaja(mengi dan stidor), diaforesis, hidung kembang kempis, kecemasan atau agitasi yang ekstrem. Cepat auskultasi untuk bunyi nafas yang abnormal, berkurang, atau menghilang. Periksa obstruksi saluran nafas dan jika terdeteksi, upayakan untuk mengembalikan kelegaan untuk bernafas. Pasang saluran nafas atau intubasi. Kemudian mulai melakukan pengisapan dan lakukan ventilasi manual atau mekanik. Ukur saturasi oksigen dengan menggunakan oksimetri nadi. Brikan oksigen, jika pasien menderika PPOK, gunakan hanya laju aliran yang rendah dan untuk eksaserbasi PPOK ringan.  Anda mungkin perlu menggunakan laju aliran yang tinggi awalnya, tetapi perhatikan dorongan pernafasan pasien. Memberikan terlalu banyak oksigen pada pasien PPOK dapat menurunkan dorongan pernafasannya. sebuah I.V kateter mungkin diperlukan.

Anamneses dan pemeriksaan fisik
Jika kondisi pasien memungkinkan, lakukan pemeriksaan lebih teliti. Tanyakan kepadanya tentang awal, durasi dan keparahan tanda dan gejala terkait, seperti dispnea, nyeri dada, batuk , produksi dahak, atau demam.
Teliti riwayat medisnya, dengan fokus pada gangguan pernafasan, seperti infeksi atau PPOK. 
  • Tanyakan tentang kelainan jantung seperti gagal jantung yang dapat menyebabkan edema paru.
  • tanyakan tentang kelainan neuromuskular seperti sklerosis lateral amiotrofik yang dapat mempengaruhi otot pernafasan.
  • catat riwayat alergi dan asma karena penyakit vaskuler kolagen dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang infiltratif yang menyebar.
  • Tanyakan tentang kondisi seperti artritis reumathoid dan lupus eritamatosus
  • Tanyakan adanya trauma tulang belakang  atau dada. cari tahu apakah pasien baru-baru ini melakukan uji fungsi paru atau menerima terapi pernafasan.
  • Tanyakan kebiasaan merokok dan paparan ditempat kerja terhadap asap kimia atau demu mineral seperti asbes.
  • Tanyakan riwayat keluarga untuk kelainan paru
Lakukan pemeriksaan dada secara rinci perhatikan laju, pola serta kedalaman nafas yang abnormal. Ukur dada pasien untuk ekspansi yang setara saat inspirasi. Periksa trakea untuk posisigaris tengah. Nilai warna, suhu dan tugor kulit pasien dan periksa untuk jari tabuh.

Penyebab medis
  • Sindrom gawat nafas akut
  • PPOK
  • Sklerosis lateral amiotropik
  • Asma
  • Bronkitis Kronik
  • Emfisema
  • Pneumonia
  • Embolisme paru
  • Cedera korda spinal
  • Cedera toraks
  • Uji diagnostik dan pengobatan
Pertimbangan keperawatan
  • Jika pasien terjaga, tinggikan bagian kepala tempat tidur agar  pasien bisa bernafas semudah mungkin
  • Berikan dorongan agar pasien banyak istrirahat
  • Ingatkan banyak minun untuk melancarkan sekresi
  • Berikan oksigen sesuai intruksi
  • Persiapkan pasien untuk uji fungsi paru, sinar-X, pindai paru, analisis gas darah arteri, hitung darah lengkap dan biakan dahak.
Pelatihan pasien
  • Jelaskan kelainan yang menjadi penyebab serta rencana pengobatan
  • Jelaskan bagaimana merokok dapat membahayakan kesehatan
  • Ajarkan tanda dan gejala bila terjadi infeksi kapan harus melaporkan dan bagaimana mencegahnya
  • Jelaskan tujuan pemberian obat-obatan
  • Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan dan memperbaiki pernafasan
  • Ajarkan pasien cara batuk dan pernafasan dalam untuk membantu menjaga saluran nafas tatap lowong