by: Ilin
Ini anugerah membiarkan
angan ku terus menulis apapun
tentang mu....
Terbata dalam cakap dan tertatih
dalam jejak
Aku tak ingin lari dari
mencintaimu
Terkulai dalam senyap
Terluka dalam penantian
Terpatuk dalam cintamu
Apakah kau mengerti apa yang kurasakan?
Aku kan setia bila kau mau
menjadi kekasihku
Langit mengatup dicumbu mendung
Aku lelap dalam tidur
Terlalu banyak kenangan yang tumpah bersamamu
sehingga kuterus memimpikan wajahmu
Senin, 23 Juli 2012
Minggu, 22 Juli 2012
Ku ingin dirimu
By : Ilin
Sudikah kau bagi
Sebagian jiwamu
Untuk ku.......
Aku akan terima
Apapun adanya
Dirimu...karena
Aku telah......
Jatuh cinta padamu
Bersimpuh peluh
Menunggu cintamu
Aku tak kuasa berlari
Berpaling dari sisi mu
Hanya kau lah satu-satunya
Yang paling ku inginkan saat ini
Esok....
dan selamanya
Aku masih setia
menunggu sapamu disini
Diantara debar jantung
yang terus menyebut namamu
Aku percaya
Aku sangat mencintaimu...
Sudikah kau bagi
Sebagian jiwamu
Untuk ku.......
Aku akan terima
Apapun adanya
Dirimu...karena
Aku telah......
Jatuh cinta padamu
Bersimpuh peluh
Menunggu cintamu
Aku tak kuasa berlari
Berpaling dari sisi mu
Hanya kau lah satu-satunya
Yang paling ku inginkan saat ini
Esok....
dan selamanya
Aku masih setia
menunggu sapamu disini
Diantara debar jantung
yang terus menyebut namamu
Aku percaya
Aku sangat mencintaimu...
Kamis, 12 Juli 2012
Format pertanyaan untuk menganalisis laporan penelitian
Latar belakang atau masalah dan tujuaan penelitian
- Apakah masalah dan tujuan penelitian?
- Apakah pernyataan masalah atau tujuan penelitian menggambarkan hubungan antara 2 atau lebih variabel (hubungan variabel independen dan dependen?) jika ya, bagamana hubungannya?apakah dapat diuji?
- Bagaimana signifikansi dan urgensitas masalah (bagaimana pentingnya penelitian ini dilakukan, dan apa akibatnya jika masalah ini tidak ditangani segera, bagaimana kesenjangan dengan teori)?
- Konsep-konsep apa saja yang di review oleh peneliti? catat konsep-konsep yang mendasari variabel independen dan dependen serta bagaimana variabel tersebut didefinisikan secara konseptual?
- Apakah review literatur di nyatakan secara eksplisit tentang hubungan antara variabel ?atau apakah peneliti menempatkan variabel didalam kerangka teori dan kerangka konsep? jika ya bagamana hubungannya?
- Apa kesenjangan dalam pengetahuan tentang masalah/fenomena tersebut? bagamana peneliti ini direncanakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut?
- Apakah hipotesis/pertanyaan penelitian disebutkan? apakah hipotesis penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
- Apakah variabel independen dan variabel dependen dari setiap hipotesis?
- Bagamana arah hubungan dari setiap hipotesis?
- Apakah hipotesis dapat dihipotesis?
- Pada populasi target mana penelitian akan digeneralisir? Apa keterbatasan dalam generalisasi hasil penelitian pada populasi target (validitas eksterna 2)?
- Metode apa yang digunakan untuk pemilihan sampel? apa metode ini sesuai dengan desain penelitian?
- Apakah sampel mewakili populasi yang disebutkan dalam pernyataan masalah atau tujuan penelitian?
- Apa kriteria inklusi dan ekslusi sampel?
- Bagaimana cara menentukan jumlah sampel?apakah jumlah sampel sesuai denga tujuan penelitian?
- Apa desain penelitian yang digunakan?
- Apa rasional penentuan desain penelitian?
- Apakah desain penelitian ditentukan berdasarkan masalah penelitian, kerangka teori, review literatur han hepotesis penelitian?
- Pada penelitian eksprimen:
- Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk mentukan efektifitas suatu intervensi/prosedur?
- Apakah peneliti menggunakan random alokasi (memasukkan sampel terpilih secara acak kedalam setiap kolompok) untuk mengendalikan variabel perancu dan membuat variabel perancu terbagi seimbang pada semua kelompok? jika ya, bagaimana prosedur randomisasi, apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok atau statifikasi? siapa yang melakukan randomisasi?
- Untuk mejamin kualitas penelitian, apakah peneliti melakukan blinding saat mengukur outcame ( blinding menunjukkan upaya peneliti untuk meningkatkan validitas informasi)
Untuk pengukuran fisiologi:
- Alat ukur apa yang digunakan untuk pengukuran?
- Siapa yang melakukan pengukuran?
- Adakah penjelasan rasional mengapa alat ukut tersebut digunakan?
- Apakah yang dilakukan untuk mempertakankan keakuratan instrumen?
- Bagaimana melakukan pengukuran?
- faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran?
Untuk metode survei dengan kuesioner
- Jenis skala/format apa yang digunakan dalam kuesioner (Linkert, Guttman,Semantik diferential)
- Apakah penggunaan skala ini sesuai dengan definisi operasional variabel?
- Bagaimana data diambil?
- Apakah peneliti melaporkan validitas dan reabilitas instrumen penelitian? jika dilaporkan apa tipe dan tingkatan validitas dan reabilitas instrumen? apakah nilai validitas dan reabilitas ini cukup untuk dijadikan dasar untuk menggunakannnya dalam pengukuran?
- Satistik deskriptif atau inferensial apa yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian?
- Apakah uji statistik yang digunakan sesuai dengan hipotesis penelitian?
Rabu, 11 Juli 2012
PARAMETER PENILAIAN SKRIPSI
PENGUASAAN PENULISAN
Sistematika penulisan
- Bagian pendahuluan: Halaman judul, pengesahan, kata pengantar, bdaftar isi, abstrak (IMRAD)
- Bagian isi: Pendahuluan, tinjauan teoritis, metodologi, hasil dan pembahasan kesimpula dan saran
- Daftar pustaka dan lampiran-lampiran
- Pungtuasi (penggunaan tanda baca yang tepat)
- Diksi (penggunaan kata yang tepat)
Kesesuaian judul
- Isi tulisan sesuai judul: lingkup riset keperawatan
- Memungkinkan untuk diteliti: penyelesaian masalah-masalah keperawatan
- Memberikan kontribusi terhadap pengembangan praktik dan ilmu keperawatan
- Pernyataan masalah jelas
- Skala/justifikasi masalah
- Kronoligis masalah (sebab-akibat)
- Jelas dan ringkas
- Didukung oleh fakta
- Penting untuk diteliti
- Menggunakan kata kerja yang operasional
- Dapat dicapai
- Spesifik
- Tertulis manfaat bagi: praktik klinik/komunitas) dan pengembangan ilmu
- Semua variabel dan faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dituliskan
- Setiap pernyataan didukung oleh pustaka yang sesuai (pengarang, tahun, no, hal)
- Kejelasan dalam membuat "parapharase" setiap pernyataan
- Berdasarkan teori /model yang berlaku secara umum
- Menggambarkan semua yang tertulias pada tinjauan teoritis
- Kaimat pernyataan (antara pariabel)
- Hipotesis kerja/nol
- Dapat diuji
- Berdasarkan teori
- Memprediksi
- Pemilihan rancangan yang tepat
- Sesuai dengan tujuan penelitian
- Variabel yang diukur dinyatakan dengan jelas
- Penentuan subjek tepat
- Penjelasan pengumpulan data
- Penentuan instrumen penelitian tepat (valid dan reliabel) menjawab pertanyaan masalah
- Penggunaan pengolahan data yang tepat (kualitatif/kuantitatif: statistik)
- Dituliskan keterbatasan (sampling desain, instrumen, dan feasibility)
- Penulisan ethical clearance
- Kalimat pengantar
- Penulisaan karakteristik
- tempat dan responden/sampel (data demografi)
- Data dianalisa berdasarkan hasil: mencari data/angka yang menyimpang: hubungan pokok yang diuji
- Hanya menjelaskan apa(tidak ada penjelasan kenapa dan bagaimana
- Menganalisis makna hasil penelitian dihubungkan dengan tujuan penelitian (menjelasskan kenapa dan bagaimana)
- Penulisan mengandung unsur: fakta(dianalisa);teori/pustaka;opini pendapat peneliti
- Isi tulisan: disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian
- Dituliskan keterbatasan penelitian
- Penulisan secara wajar, tidak berlebihan
- Simpulan ditulis dengan menjawab masalah/tujuan penelitian
- Didasarkan pada hasil dan pembahasan
- Ringkas dan jelas dan memberi makna hasil , dengan meminimalkan angka-angka hasil uji statistik
- Konsisten dengan model penulisan pustaka yang digunakan
- Pustaka diambil dari tahun terbit maksimal 10 tahun terakhir
- Pustaka yang dianjurkan adalah jurnal-jurnal hasil penelitian terbaru
PENYAJIAN SKRIPSI
Kemampuan penyajian
- Kemampuan mengemukakan konsep dan teori
- Kemampuan bicara dengan jelas
- Kemampuan menyajikan materi secara sistematis
- Kemampuan dalam menekankan beberapa hal yang penting
- Kemampuan teknik penyajian secara keseluruhan
- Kemampuan berkomunikasi atau dialog
- Kemampuan menjawab dengan tepat
- Kemampuan menerima fakta baru secara terbuka
- Kemampuan menerima pendapat lain secara kritis
- Kemampuan mengendalikan emosi
- Kejujuran mengemukakan pendapat
Selasa, 10 Juli 2012
Instrumen mengukur tingkat keputusasaan/Beck's Hopelessness Scale (BHS
- Saya memandang masa depan dengan harapan dan kegembiraan
- Saya mungkin mudah menyerah karena saya tidak dapat membuat sesuatu hal menjadi lebih baik bagi diri saya sendiri
- Saat segalanya menjadi lebih buruk, saya terbantu karena mengetahui bahwa hal tersebut tidak seperti itu selamaanya
- Saya tidak dapat membayangkan akan seperti apa hidup saya 10 tahun akan datang
- Saya memiliki cukup waktu untuk melakukaan hal-hal yang ingin saya lakukan
- Saya ingin berhasil hidup dimasa depan
- Masa depan saya terlihat gelap baagi saya
- Saya berharap mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain dalam hidup saya
- Saya tidak merasa gagal dan tidak ada alasan untuk percaya bahwa bahwa saya akan mengalaminya dimasa depan
- Pengalaman masa lalu mempersiapkan diri saya untuk lebih baik untuk masa depan
- Semuanya yang dapat saya lihat dihadapan saya lebih banyak yang tidak menyenangkan daripada yang menyenangkan
- Saya tidak berharap medapatkan apa-apa yang saya inginkan
- dimasa depan, saya berharap lebih bahagia dari sekarang
- Segala sesuatunya tidak berjalan dengaan yang saya inginkan
- Saya memiliki kepercayaan yang besar di masa mendatang
- Saya tidak pernah mendapat apa yang saya inginkan, maka merupakan hal yang bodoh jika saya menginginkan sesuatu
- Sangat tidak seperti biasanya bahwa saya akan mendapat kepuasan yang nyata dimasa depan
- Masa depan terlihat samar dan tidak pasti buat saya
- Saya dapat melihat kemasa depan, lebih-lebih manyak waktu yang baik dari pada waktu yang buruk
- Tidak ada gunanya mencoba dengan sungguh untuk mendapatkan apapun yang saya inginkan , karena saya mungkin tidak akan mendapatkannya
Pilihan jawabannya: Ya dan Tidak
Kuesioner pola hidup pasien hipertensi
- Saya mengkonsumsi sayuran hijau setiap makan
- Saya rutin mengkonsumsi buah-buah segar sebagai pelengkap
- Saya mencampurkan garam dapur pada masakan dan mengkonsumsi sayuran dan makanan yang asin
- Saya menyenangi makanan yang mengandung tinggi kolestrol seperti kuning telur, daging,goreng-gorengan
- Saya menyukai minum-minuman yang bealkohol
- saya senang minum minuman yang berperisa/bergas
- Saya menyenangi minum kopi secara rutin
- Saya melakukan kegiatan jalan santai/jogging/gerak-gerak badan sampai berkeringat
- Saya masih melakukan jenis olah raga tertentu (sepakbola, badminton, tenis meja dll)
- Saya berangkat kerja dengan sepeda atau berjalan kaki
- Ditempat kerja saya lebih banyak duduk di belakang meja mengerjakan pekerjaan kantor dari pada bekerja menggunakan fisik
- Saya pulang kerja menggunakan sepeda atau berjalan kaki
- Saya melakukan pekerjaan ringan di rymah seperti memotong rumput di halaman, membuang sampah, menyapu dan membersihkan rumah
- Di tempat kerja saya terlalu fokus memikirkan pekerjaan, terkadang menjadi beban kerja harus tepat waktu
- Ketika berada dirumah, saya merasa kelelahan karena beban pekerjaan saya
- Saya merasa tidak nyaman dengan pekerjan saya selama ini, sehingga menjadi beban kerjaan
- Jika ada kesalahpahaman atau masalah dengan rekan kerja menjadi beban pikiran saya
- Saya merasa stress jika di marah/dinasehati oleh
- Saya menceritakan masalah yang saya alami kepada orang terdekat sehingga rasanya
- Beban menafkahi keluarga sebagai kepala keluarga atau beban dirumah sebagai ibu rumah tangga membuat saya stress
- Keluarga mendukung pekerjaaan yang saya lakukan sehingga membuat saya senang
- Saya bicara terus terang mengatakan perasaan saat marah/gelisah
- Saya melakukan sesuatu untuk hiburan seperti rekreasi/menonton TV
- Saya punya kebiasaan merokok
- Jika mengalami stress pikiran, saya menghisap rokok, kemudian saya merasa tenang
- Merokok membuat saya percaya diri
- Waktu istirahat di rumah cukup untuk menjaga kesehatan (8-10 jam/hari
- Saya merasa kesulitan untuk memulai tidur
- Saya tidur malam saya sering terjaga sehingga tidur tidak nyenyak
- Saya terbiasa tidur larut malam karena mengerjakan sesuatu/ nonton dll
1 : tidak pernah
2 : jarang
3 : kadang-kadang
4 : sering
5 : selalu
Kusuma, K (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Pelaksanaan dan Penerapan Hasi Penelitian. Jakarta: CV. Trans Info Media
Senin, 09 Juli 2012
Instrumen motivasi mahasiswa mengikuti perkuliahan
- Saya mengikuti perkuliahan dengan penuh konsentrasi dan memperhatikan dengan seksama saat dosen menerangkan materi perkuliahan
- Cara menyampaikan bahasa tubuh dan cara dosen membawa diri dihadapan mahasiswa menarik, sehingga saya semangat mengikuti perkuliahan
- Saya menyampaikan pendapat, ide atau bertanya jika dalam penyampaian materi kuliah saya mengalami kesulitan memahami
- Saya meluangkan waktu khusus untuk belajar mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan
- Saya merasa mampu untuk mengikuti perkuliahan dan mencapai nilai yang saya inginkan
- Saya mempelajari kembali materi yang saya dapatkan saat proses perkuliahan dikelas
- Saya berusaha untuk mendapatkan tambahan informasi dari referensi atau buku yang melengkapi pengetahuan yang saya dapatkan dalam perkuliahan
- Saya merasa harus mendapatkan tambahan pengetahuan dari perkuliahan yang tidak bisa saya dapatkan dari buku atau literatur
- Saya yakin bahwa tugas yang diberikan dosen akan dapat saya kerjakan dengan baik
- Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen baik tudas individu maupun kelompok dengan penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun kelompok
- Saya merasa puas dengan tugas-tugas yang diberikan, karena saya dapat menyelesaikan dengan baik
- Saya akan mendapatkan feed back dari tugas-tugas yang saya kerjakan, karena itu saya bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan
Pilihan jawaban: Ya dan Tidak
Instrumen depression anxiety stress scale (DASS42)
- Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele
- Mulut terasa kering
- Tidak dapat melihat hal yang positif dari suatu kejadian
- Merasakan gangguan dalam bernafas (nafas cepat, sulit bernafas)
- Merasa tidak kuat lagi untuk melakukan kegiatan
- Cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi
- Kelemahan pada anggota tubuh
- Kesulitan untuk berelaksasi/bersantai
- Cemas berlebihan dalam suatu situasi namun bisa lega bila situasi/hal itu berakhir
- Pesimis
- Mudah merasa kesal
- Merasa banyak menghasilkan energi karena cemas
- Merasa sedih dan depresi
- Tidak sabaran
- Kelelahan
- Kehilangan minat pada banyak hal (misal makan, ambulasi, sosialiasi)
- Merasa diri tidak layak
- Mudah tersinggung
- Berkeringat
- Ketakutan tanpa alasan yang jelas
- Merasa hidup tidak berharga
- Sulit untuk beristirahat
- Kesulitan dalam menelan
- Tidak dapat menikmati hal-hal yang dilakukan
- Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi tanpa stimulasi oleh latihan fisik
- Merasa hilang harapan dan putus asa
- Mudah marah
- Mudah panik
- Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu
- Takut diri terhambat oleh tugas -tugas yang tidak bisa dilakukan
- Sulit untuk antusias pada banyak hal
- Sulit menteloransi gangguan-gangguan terhadap hal-hal yang dilakukan
- Berada pada keadaan tegang
- Berasa tidak berharga
- Tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi untuk menyelesaikan hal yang sedang dilakukan
- Ketakutan
- Tidak ada harapan untuk masa depan
- Merasa hidup tidak berarti
- Mudah gelisah
- Khawatir dengan situasi saat diri anda mungkin menjadi panik dan mempermalukan diri anda sendiri
- Gemetar
- Sulit untuk meningkatkan inisaitif dalam melakukan sesuatu
Pilihan jawaban menggunakan yaitu:
0 : Tidak ada atau tidak pernah
1 : Sesuai yang dialami sesuai dengan tingkat tertentu, atau kadang-kadang
2 : Sering
3 : Sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat
Lovibond, (1995). Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42)
Kuesioner gangguan ritme sirkardian
- Sulit memulai tidur (lebih dari 30 menit)
- Terbangun dimalam hari
- Setelah terbangun sulit memulai tidur lagi
- Tidur tidak nyenyak/sering terbangun
- Merasa lelah setelah bangun tidur
- Merasa pusing setelah bangun tidur
- Bangun terlalu pagi
- Mengantuk saat bekerja
- Tertidur saat bekerja
- Mengalami penurunan mood dan motivasi
- Mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan rutin
- merasa kehilangan fokus perhatian
- Penurunan daya tahan tubuh (mudah flu, demam, alergi)
- Tidur kurang 6 jam per hari
- Mudah marah/tersinggung
- Mengalami gangguan pencernaan
- Sulit terbangun pada waktu yang diinginkan
- Merasa lambat terhadap respon sesuatu
Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Jakarta
Rahmatul, F. 2007). Hubungan Sift Kerja dengan Stress Kerja dan Circardian Rhythm Perawat
di Ruang Intermediet Bedah Flamboyan RSU Dr. Sutomo Surabaya. PSIK FK. UNAIR.
Skripsi: tidak dipublikasikan
Instrumen stress kerja
Stress biologis
Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Jakarta
- Saya merasa jantung berdebar-debar saat bekerja
- Merasa sakit perut/nyeri ulu hati saat bekerja
- Merasa otot kaku saat/setelah bekerja
- Merasa frekuensi pernafasan meningkat
- Merasa denyut nadi meningkat
- Makan secara berlebihan
- Kehilangan nafsu makan
- Perut terasa mulas, tegang dan kembung
- Tangan terasa capek
- Betis terasa pegal
- Persendian terasa ngilu
- Nyeri punggung
- Nyeri pinggang
- Merasa tertekan karena pekerjaannya
- menyalahkan diri sendiri
- Merasa tidak cocok dengan pekerjaan
- Merasakan kehilangan konsentrasi/konsentrasi menurun
- Mudah lupa
- Merasa tidak cukup waktu menyelesaikan pekerjaan
- Menghindar dari masalah
- Berganti-ganti rencana
- Berfikir hal-hal kecil terlalu mendetail
- Merasa tidak tertarik terhadap minat yang disukai
- Merasa lambat terhadap situasi yangmembahayakan
- Kecewa terhadap hasil pekerjaan
- Merasa jenuh dalam bekerja
- Bingung dalam menghadapi pekerjaan
- Penurunan produktivitas kerja
- Merasa tidak puas dengan pekerjaan
- Meniggalkan kerja
- Ketegangan ketika berinteraksi dengan teman sejawat
- Ketegangan ketika berinteaksi dengan tim kesehatan lain
- Mudah tersinggung
- Mudah marah tanpa sebab yang pasti
- Merasa tidak suka dengan pekerjaan
Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Jakarta
Jumat, 06 Juli 2012
Mewariskan Kepemimpinan
by: dasuki
Sebagai manusia dimanapun dia berada pasti tidak terlepas dari menjadi seorang pemimpin, apakah memimpin diri sendiri, keluarga, masyarakat, tempat kerja dll. Dalam menjadi pemimpin tidak terlepas dari berbagai persoalan yang dihadapi, baik dari individu, sistem atau kebijakan2 internal atau eksternal. Menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang abadi, karena setiap sat bisa saja di lengserkan atau memang habis masa jabatannya.
Jadi, pernahkah kita memikirkan kenangan apa yang ingin kita wriskan kepada orang disekitar kita?? apa yang dikatakan orang setelah kita tidak berada disekitar mereka?? satu hal yang pasti adalah yang akan diingat dari orang lain tentang dari diri kita bukanlah prestasi yang dicapai untuk diri sendiri, melainkan apa yang sudah kita lakukan membantu orang lain untuk berkembang. Bukan seberapa besar dan tinggi rumah yang kita bangun, melainkan seberapa banyak orang yang merasakan kehangatan suasana di rumah kita. Bukan seberapa besar organisasi yang kita kembangkan, tetapi seberapa banyak kita persiapkan orang-orang untuk menangani organisasi itu setelah kia meninggalkannya.
The law of Legency (hukum warisan) adalah hukum kepemimpinan terakhir yang diajukan oleh John Maxwell dalam bukunya The 21 Irrefutable Laws of Leadership. Nilai yang ditinggalkan oleh seorang pemimpin diukur berdasarkn seberapa siap generasi berikutnya meneruskan tongkat kepemimpinan. Seorang pemimpin yang tidak mampu mempersiapkan suksesi kepemimpinan itulah yang menyebabkan timbulnya pameo, "generasi pertama mendirikan, generasi kedua membesarkan, generasi ketiga meruntuhkan"
Untuk menghidupkan The Laws Legancy, ada empat hal yang dapat kita lakukan:
- Pahamilah warisan apa yang akan kita tinggalkan. Banyak orang sekadar menjalani hidup, tanpa arah yang ingin mereka tuju. Untuk menjadi seorang pemimpin yang meninggalkan warisan yang hidup, kita perlu memahami dari sekarang apa yang kita inginkan untuk dikatakan oleh orang-orang lain setelah kita meninggalkan mereka.
- Hiduplah sesuai dengan warisan yang ingin kita tinggalkan. Jika ingin meninggalkan suatu warisan, kita perlu menghidupkannya terlebih dahulu. Tindakan dan perkataan kita setiap harinya sebagai seorang pemimpin, itulah tinta yang akan menuliskan kenangan tentang hidup kita didalam hati orang-orang disekitar. Kenangan apa yang ingin kita ciptakan, semua terserah kita. Hiduplah sesuai dengan kenangan yang ingin anda ciptakan setiap hari
- Pilihlah orang-orang yang akan meneruskan tongkat kepemimpinan . Warisan yang anda tinggalkan bukan hanya harta benda, melainkan yang lebih berarti adalah generasi penerus yang siap untuk menggantikan kita dan membawa generasi menghadapi tantangan baru.
- Pastikan kita menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada mereka. Seberapa baiknya pemimpin, jika tidak menyerahkan tongkat kepemimpinan, kita tidak akan dapat meninggalkan warisan yang diharapkan.
Unsur utama dari empat tindakan untuk mewariskan kepemimpinan diatas adalah menjadi seorang mentor yang membimbing orang-orang sekitar kita untuk membawa organisasi kemasa depan yang lebih baik.
Seperti apa yang disampaikan oleh Watten Buffet dengan pernyataan bahwa "kita dapat berteduh hari ini karena ada orang lain yang menanam pohon itu sebelumya."
So, apakah sudah kepikiran yang ingin di wariskan???
Harta??? ,,,,ga punya,,,,,(makan ja susah),,,,
perusahaan,,,,pa lagi,,,,,
Rumah???,,,, (tinggal ja masih numpang)
Semangat berubah,,,,,,yah,,,,,semangat,,,,karena itu akan merubah semua,,,,,,
Seorang pemimpin memerlukan sikap yang menunjukkan kematangan emosi dan kebijakan penalaran moral agar ia mampu menghadapi situasi sulit dalam mengambil keputusan tetap berintegrasi.
Kematangan dan sikap bijaksana kita sadari sanggat krusial ditengah semakin banyaknya persoalan yang silih berganti dan tuntutan peran yang semakin kompleks. Pertanyaannya, bagaimana kita mengevaluasi kematangan atau bijaksana-tidaknya seseorang?? apa yang mebedakan orang yang mampu bersikap tenang dalam mengambil keputusan berat serta bisa membahas masalah kehidupan dengan lancar dan mendlam, sementara yang lain bisa segera terpuruk saat menghadapi ujian?? kadang kita bertanya mengapa usia yang sama tetapi kematangan diri yang berbeda. dari sini kita dapat melihat bahwa kematangan diri dilihat dari respons individu dalam menghadapi kesulitan. Orang yang sering menyebutnya street smartness, suatu aspek kecerdasan yang didapat sebagai hasil pemikiran mengenai kehidupan praktis yang dialami individu sendiri.
So, apakah kita sudah merasa memiliki kematangan diri??
apakah kita masih suka menggerutu???...........
ngomel???......
mengeluh???,,,,,,,,,,,, dll yang terlalu banyak untuk disebutkan..........
Referensi :
Daniel Wirajaya, Vive President Development of Lutan Edukasi
Teori Handerson : 11 kebutuhan dasar manusia
Pelaksanaan tindakan keperawatan
Memenuhi kebutuhan oksigen
Memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan dan elektrolit
Memenuhi kebutuhan oksigen
- Menyiapkan tabung oksigen dan flowmeter
- Menyiapkan humidifer berisi air
- Menyiapkan selang nasal/masker
- Memberikan penjelasan kepada klien
- Mengatur posisi klien
- Memasang selang/masker
- Memperhatikan reaksi klien
Memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan dan elektrolit
- Menyiapkan peralatan dalam dressing car
- Menyiapkan cairan infus/makanan/darah
- Memberikan penjelasan pada klien
- Mencocokkan jenis cairan/darah/diet makanan
- Megatur posisi klien
- Melakukan pemasangan infus/cairan/makanan
- Mengoservasi reaksi klien
- Menyiapkan alat persiapan huknah/gliserin dulcolak dan peralatan pemasangan kateter
- Memperhatikan suhu cairan/ukuran kateter
- Menutup pintu dan memasang selimut
- Mengobservasi keadaan fesesdan urine
- Mengobservasi reaksi klien
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
- Memakai handschoen pada tindakan pemasangan alat keperawatan
- Memasang alat pengaman tidak sadar/gelisah
- Menerangkan cahaya/ cahaya secukupnya
- Memandikan pasien yang konsisi tidak sadar/lemah
- Mengganti alat-alat tenun yang kotor/sesuai kebutuhan
- Merapikan alat-alat klien
- Mengatur posisi yang nyaman pada klien
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Mengatur jam berkunjung
- Melakukan latihan gerak pada klien tidak sadar
- Melakukan mobilisasi pada klien pasca operasi
- Memotivasi klien untuk berdoa
- Membantu klien beribadah
- Melakukan orientasi pada pasien baru
- Memberikan penjelasan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Memperhatikan setiap keluhan pasien
- Memberikan penjelasan dengan bahasa sederhana
- Memperhatikan pesan-pesan klien
- Mengobservasi tanda vital sesuai kebutuhan
- Melakukan tes alergi pada pemberian obat baru
- Mengobservasi reaksi alergi klien
Format Penilaian Pelaksanaan Kerja Perawat
Pengkajian
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Medika
Salemba
- Melaksanakan pengkajian pada klien saat masuk rumah sakit
- Melegkapi format pencatatan pengkajian klien (buku status) dengan tepat
- Menilai kondisi klien secara terus menerus
- Menilai kebutuhan klien/keluarga
- Membuat prioritas masalah
- Membuat rencana keperawatan berdasarkan kebutuhan klien
- Bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang lain dalam merencanakan perawatan
- Membuat penjadwalan dalam melaksanan rencana keperawatan
- Memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh/holistik kepada klien yang menjadi tanggungjawabnya
- Menghormati martabat dan kerahasiaan klien
- Mampu berfungsi secara cepat dan tepat dalam situasi kegawatan
- Melaksanakan program pendidikan kepada klien dan warga
- Bekerja dengan anggota tim kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan
- Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan klien
- Mengevaluasi praktik keperawatan dengan dibandingkan standar keperawatan
- Evaluasi dilakukan secara terus menerus
- Berkomunikasi dengan baik dengan rekan sekerja dan anggota tim perawatan kesehatan lainnya
- Mencatat pesanan secara akurat
- Menanggapi secara tepat terhadap permintaan dan pertanyaan klien/keluarga
- Turut mendukung visi, misi rumah sakit
- Terus menerus membuat dan memperluas pengetahuan dan keterampilan pribadi
- Menghadiri peyuluhan/seminar/ lokakarya yang berhubungan dengan perawatan
- Mau berbagi pengetahuan dengan sesama tim kerja
- Perpartisipasi dalam panitia keperawatan dan aktivitas lain yang memajukan pertumbuhan dan perkembangan keperawatan
- Berpartisipassi dalam belajar pengalaman untuk mahasiswa perawat
- Membantu orientasi pegawai baru
- Menampakkan penampilan profesional
- Bersikap disiplin dalam berbagai perbuatan
- Melakukan tugas tugas sebagaimana yang diperlukan
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Medika
Salemba
Pengkajian Teori Orem : Defisit perawatan diri
Klasifikasi dan kriteria
Minimal Care Ya Tidak Ket
- Klien bisa berdiri /hampir tidak memerlukan bantuan
- Mampu naik turun tempat tidur
- Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
- Mampu makan dan minum sendiri
- Mampu mandi sendiri/sebagian dengan bantuan
- Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
- Mampu berdandan dan berpakaian dengan sedikit bantuan
- Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
- Status psikologis stabil
- Klien dirawat untuk prosedur diagnostik
- Operasi ringan
- Klien memerlukan bantuan perawat sebagian
- Membutuhkan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur
- Membutuhkan untuk ambulasi/berjalan
- Membutuhkan bantuan untuk menyiapkan makanan
- Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
- Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
- Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
- Membutuhkan untuk BAB dan BAK ( ditempat tidur)
- Pasca operasi minor
- Melewati fase akut dan pasca operasi mayor
- Fase awal dari penyembukan
- Observasi tanda vital tiap 4 jam
- Klien memerlukan batuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat lebih lama
- Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda
- Membutuhkan latihan pasif
- Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intra vena (infus)/ NGT
- Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut
- Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
- dimandikan perawat
- Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter
- Klien tidak sadar
- Keadaan klien tidak stabil
- Observasi TTV kurang dari 8 jam
- Perawatan luka bakar
- Perawatan kolostomi
- Menggunakan alat bantu pernafasan
- Menggunakan WSD
- Irigasi kandung kemih terus menerus
- Menggunakan alat traksi (skletal traksi)
- Faktur atau pasca operasi tulang delakang/leher
- Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawaatan. Jakarta:
Salemba Medika
Senin, 02 Juli 2012
Mengkaji Pernafasan
Langkah
Tentukan kebutuhan untuk mengkaji pernafasan klien:
Perawat menggunakan pertimbangan klinis untuk menentukan kebutuhan pengkajian
Periksa nilai laboratorium
Tanda dan gejala fisik mengindikasikan perubahan perubahan status pernafasan yang berhubungan dengan ventilasi
Gas darah arteri mengukur pH darah arteri, tekanan parsial 02 dan CO2, saturasi O2 arteri, yang menggambarkas status oksigenasi klien.
Walaupun 95% dianggap normal, klien dengan gangguan tidur memiliki nilai 90%. Perubahan frekuensi, kedalaman dan ritme pernafasan sering menyertai perubahan SpO2 kurang dari 85%. CBC mengukur jumlah dan volume sel darah merah, konsentrasi hemoglobin, yang menggambarkan kemampuan klien membawa O2.
Perry, P (2010) Fundamentals of Nursing: Fundamental Keperawatan. ed 7. Jakarta: Salemba Medika
Tentukan kebutuhan untuk mengkaji pernafasan klien:
- Kenali faktor resiko untuk pernafasan: demam, nyeri, kegelisahan, penyakit dinding dada atau otot, balutan luka diarean dada atau abdomen, distensi lambng, PPOK, trauma dinding dada, dengan/tanpa kolaps jaringan pru, adanya selang dada, infeksi penafasan, edema paru, dan emboli, cedera kepala dengan keruskan batang otak dan anemia
Perawat menggunakan pertimbangan klinis untuk menentukan kebutuhan pengkajian
- Periksa tanda dan gejala perubahan penafasan seprti tampilan biru atau sianosis di kuku, bibir, membran mukosa dan kulit; kegelisahan, iritabilitas, kebingungan, penurunan kesadaran; nyeri inspirasi; kesulitan bernafas; ketidak mampuan bernafas spontan; sputum tebal, berwarna, darah dan banyak saat batuk
Kondisi yang menempatkan klien pada resiko perubahan ventisasi dideteksi dengan perubahan frekuensi, kedalaman dan irama pernafasan
Periksa nilai laboratorium
- Gas darah arteri (Analisis Gas Darah/AGD) normal :pH : 7,35 - 7, 45; PaCO2 : 35 - 45 mmHg; PaO2: 80 - 100 mmHg; SaO2 : 95 - 100%
Tanda dan gejala fisik mengindikasikan perubahan perubahan status pernafasan yang berhubungan dengan ventilasi
- Pulsasi oksimetri (SpO2) kisaran normal adalah 90 - 100%, namun kisaran 85 - 89% masih normal untuk kondisi penyakit kronik, kurang dari 85 % dianggap abnormal
Gas darah arteri mengukur pH darah arteri, tekanan parsial 02 dan CO2, saturasi O2 arteri, yang menggambarkas status oksigenasi klien.
- Hitung darah lengkap (CBC) normal untuk dewasa: hemoglobin : pria 14-18 gram/100ml; wanita 12-16 gram/100ml. hemotokrit: pria 42-52%; wanita 37 - 47 %. hitung sel darah merah: pria 4,7-6,1 juta/mm3; wanita 4,2-5,4 juta mm3.
Walaupun 95% dianggap normal, klien dengan gangguan tidur memiliki nilai 90%. Perubahan frekuensi, kedalaman dan ritme pernafasan sering menyertai perubahan SpO2 kurang dari 85%. CBC mengukur jumlah dan volume sel darah merah, konsentrasi hemoglobin, yang menggambarkan kemampuan klien membawa O2.
Perry, P (2010) Fundamentals of Nursing: Fundamental Keperawatan. ed 7. Jakarta: Salemba Medika
Stress dan Koping
Konsep Penting
- Sindrom Coping umum (General Adaptation Syndrom (GAS)) adalah respons fisiologis segera dari tubuh secara keseluruhan terhadap stres dan melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Respons fisiologis terhadap stres juga melibatkan perubahan imunologis.
- Stres dapat membuat individu menjadi sakit sebagai hasil peningkatan tingkat kekuatan hormon yang mengubah proses dalam tubuh kita, pilihan koping yang tidak sehat seperti: tidak mendapat istirahat yang cukup atau diet yang salah; penggunaan tembakau, alkoholatau kafein; dan mengabaikan tanda-tanda peringatan penyakit atau obat-obatan yang diresepkan atau terapi.
- Individu dikatakan berada dibawah stres psikologis hanya jika individu mengevaluasi kejadian atau situasi sebagai sesuatu yang berarti secara signifikan. Evaluasi kejadian untuk pemahaman personalnya disebut penghargaan primer.
- Ada beberapa jenis stres: meliputi stress pekerjaan, stres keluarga, stres kronis, stress akut dll
- Perubahan yang cepat dalam teknologi perawatan kesehatan, keberagaman dorongan dalam pekerjaan, reorganisasi, dan perubahan sistem kerja menimbulkan stres bagi perawat
- Potensi stresor potensial dan mekanisme koping bervariasi di sepanjang kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua.
- Koping berarti membuat suatu usaha untuk mengatasi stres psikologis
- Koping merupakan suatu proses yang secara konstan berubah untuk mengatur kebutuhan akan sumberdaya individu
- Tiga tujuan primer untuk intervensi stres adalah untuk mengurangi situasi yang menghasilkan stres, meningkatkan tahanan terhadap stres dan mempelajari keterampilan yang mengurangi respons fisiologis terhadap stres
- seorang klien yang mengalami stres sangat parah adalah individu yang tidak dapat berkoping dalam segala cara sebelum mengalami krisis
- Krisis adalah titik balik dalam kehidupan dan merupakan perkembangan atau stuasional
- Secara umum, krisis diselesaikan dalam beberapa cara selama kira-kira 6 minggu, intervensi krisis bertujuan untuk mengembalikan individu ketinggat fungsi sebelum krisis dan untuk mempromosikan pertumbuhan
Manajemen Stress
Tujuan
Klien dapat melaporkan penggunaan strategi untuk mengurangi stress kronik
Strategi Pengajaran
Varcoral EM, Carson VB, Shoemaker NC, Foundation of Psyiatric Mental Health Nursing: a klinical approach,ed 5, St. Louis, Saunders Elsevier, 2006.
Klien dapat melaporkan penggunaan strategi untuk mengurangi stress kronik
Strategi Pengajaran
- Klien disuruh tidur 30-60 menit lebih cepat setiap malam untuk beberapa minggu. Namun, lanjutkan tidur pada pagi hari tidk membantu karena hal itu akan mengganggu ritme tubuh
- Berolah raga minimal 30 menit tiap hari
- Mengurangia atau berhenti menggunakan kafein seperti yang terkandung dalam kopi, teh, dan soda
- Mendengarkan musik yang anda sukai
- Mempertimbangkan untuk mempunyai atau tidak binatang peliharaan akan mengurangi stress dengan memberikan dukungan sosial.
- Melakukan pijatan
- Membuat catatan harian tentang pikiran dan perasaan klien
- Mengganti kegiatan yang tidak perlu yang menghabiskan waktu dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik
- Mencari humor dalam situasi yang penuh tekanan,
- menggunakan meditasi imajinasi terbimbing atau yang dapat merelaksasi mendalam
- Mengawasi klien terhadap tanda-tanda stress
- Meminta klien untuk membuat catatan jam tidur
- Meminta klien membuat daftar kegiatan menyebangkan yang diikuti
Catatan: Bagi yang islam, masukkan nilai-nilai islami dalam intervensi
Varcoral EM, Carson VB, Shoemaker NC, Foundation of Psyiatric Mental Health Nursing: a klinical approach,ed 5, St. Louis, Saunders Elsevier, 2006.
Minggu, 01 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)