Selamat Datang di Dunia Keperawatan

Senin, 23 Juli 2012

Curhatku

by: Ilin

Ini anugerah membiarkan
angan ku terus menulis apapun
tentang mu....
Terbata dalam cakap dan tertatih
dalam jejak
Aku tak ingin lari dari
mencintaimu

Terkulai dalam senyap
Terluka dalam penantian
Terpatuk dalam cintamu
Apakah kau mengerti apa yang kurasakan?
Aku kan setia bila kau mau
menjadi kekasihku

Langit mengatup dicumbu mendung
Aku lelap dalam tidur
Terlalu banyak kenangan yang tumpah bersamamu
sehingga kuterus memimpikan wajahmu

Minggu, 22 Juli 2012

Ku ingin dirimu

By : Ilin

Sudikah kau bagi
Sebagian jiwamu
Untuk ku.......
Aku akan terima
Apapun adanya
Dirimu...karena
Aku telah......
Jatuh cinta padamu

Bersimpuh peluh
Menunggu cintamu
Aku tak kuasa berlari
Berpaling dari sisi mu
Hanya kau lah satu-satunya
Yang paling ku inginkan  saat ini
Esok....
dan selamanya

Aku masih setia
menunggu sapamu disini
Diantara debar jantung
yang terus menyebut namamu
Aku percaya
Aku sangat mencintaimu...

Kamis, 12 Juli 2012

Format pertanyaan untuk menganalisis laporan penelitian

Latar belakang atau masalah dan tujuaan penelitian
  1. Apakah masalah dan tujuan penelitian?
  2. Apakah pernyataan masalah atau tujuan penelitian menggambarkan hubungan antara 2 atau lebih variabel (hubungan variabel independen dan dependen?) jika ya, bagamana hubungannya?apakah dapat diuji? 
  3. Bagaimana signifikansi dan urgensitas masalah (bagaimana pentingnya penelitian ini dilakukan, dan apa akibatnya jika masalah ini tidak ditangani segera, bagaimana kesenjangan dengan teori)?
Tinjauan teoritis
  1. Konsep-konsep apa saja yang di review oleh peneliti? catat konsep-konsep yang mendasari variabel independen dan dependen serta bagaimana variabel tersebut didefinisikan secara konseptual?
  2. Apakah review literatur di nyatakan secara eksplisit tentang hubungan antara variabel ?atau apakah peneliti menempatkan variabel didalam kerangka teori dan kerangka konsep? jika ya bagamana hubungannya?
  3. Apa kesenjangan dalam pengetahuan tentang masalah/fenomena tersebut? bagamana peneliti ini direncanakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut?
Hepotesis atau pertanyaan penelitian
  1. Apakah hipotesis/pertanyaan penelitian disebutkan? apakah hipotesis penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?
  2. Apakah variabel independen dan variabel dependen dari setiap hipotesis?
  3. Bagamana arah hubungan dari setiap hipotesis?
  4. Apakah hipotesis dapat dihipotesis?
Populasi dan sampel
  1. Pada populasi target mana penelitian akan digeneralisir? Apa keterbatasan dalam generalisasi hasil penelitian pada populasi target (validitas eksterna 2)?
  2. Metode apa yang digunakan untuk pemilihan sampel? apa metode ini sesuai dengan desain penelitian?
  3. Apakah sampel mewakili populasi yang disebutkan dalam pernyataan masalah atau tujuan penelitian?
  4. Apa kriteria inklusi dan ekslusi sampel? 
  5. Bagaimana cara menentukan jumlah sampel?apakah jumlah sampel sesuai denga tujuan penelitian?
Desain penelitian
  1. Apa desain penelitian yang digunakan?
  2. Apa rasional penentuan desain penelitian?
  3. Apakah desain penelitian ditentukan berdasarkan masalah penelitian, kerangka teori, review literatur han hepotesis penelitian?
  4. Pada penelitian eksprimen:
  • Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk mentukan efektifitas suatu intervensi/prosedur?
  • Apakah peneliti menggunakan random alokasi (memasukkan sampel terpilih secara acak kedalam setiap kolompok) untuk mengendalikan variabel perancu dan membuat variabel perancu terbagi seimbang pada semua kelompok? jika ya, bagaimana prosedur randomisasi, apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok atau statifikasi? siapa yang melakukan randomisasi?
  • Untuk mejamin kualitas penelitian, apakah peneliti melakukan blinding  saat mengukur outcame ( blinding menunjukkan upaya peneliti untuk meningkatkan validitas informasi)
Instrumen penelitian

Untuk pengukuran fisiologi:
  •  Alat ukur apa yang digunakan untuk pengukuran?
  • Siapa yang melakukan pengukuran?
  • Adakah penjelasan rasional mengapa alat ukut tersebut digunakan?
  • Apakah yang dilakukan untuk mempertakankan keakuratan instrumen?
  • Bagaimana melakukan pengukuran?
  • faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran?
Untuk metode survei dengan kuesioner
  • Jenis skala/format apa yang digunakan dalam kuesioner (Linkert, Guttman,Semantik diferential)
  • Apakah penggunaan skala ini sesuai dengan definisi operasional variabel?
  • Bagaimana data diambil?

  • Apakah peneliti melaporkan validitas dan reabilitas instrumen penelitian? jika dilaporkan apa tipe dan tingkatan validitas dan reabilitas instrumen? apakah nilai validitas dan reabilitas ini cukup untuk dijadikan dasar untuk menggunakannnya dalam pengukuran?
  • Satistik deskriptif atau inferensial apa yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian?
  • Apakah uji statistik yang digunakan sesuai dengan hipotesis penelitian?

Rabu, 11 Juli 2012

PARAMETER PENILAIAN SKRIPSI

PENGUASAAN PENULISAN

Sistematika penulisan
  •  Bagian pendahuluan: Halaman judul, pengesahan, kata pengantar, bdaftar isi, abstrak (IMRAD)
  • Bagian isi: Pendahuluan, tinjauan teoritis, metodologi, hasil dan pembahasan kesimpula dan saran
  • Daftar pustaka dan lampiran-lampiran
 Ketepatan menggunakan bahasa dan istilah
  • Pungtuasi (penggunaan tanda baca yang tepat)
  • Diksi (penggunaan kata yang tepat)
SEGI ILMIAH TULISAN

Kesesuaian judul
  • Isi tulisan sesuai judul: lingkup riset keperawatan
  • Memungkinkan untuk diteliti: penyelesaian masalah-masalah keperawatan
  • Memberikan kontribusi terhadap pengembangan praktik dan ilmu keperawatan
Ketepatan penulisan masalah pada latar belakang
  • Pernyataan masalah jelas
  • Skala/justifikasi masalah
  • Kronoligis masalah (sebab-akibat)
Rumusan masalah
  • Jelas dan ringkas
  • Didukung oleh fakta
  • Penting untuk diteliti
Tujuan dan manfaat penelitian
  • Menggunakan kata kerja yang operasional 
  • Dapat dicapai
  • Spesifik
  • Tertulis manfaat bagi: praktik klinik/komunitas) dan pengembangan ilmu
Ketepatan penulisan tinjauan pustaka
  • Semua variabel dan faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dituliskan
  • Setiap pernyataan didukung oleh pustaka yang sesuai (pengarang, tahun, no, hal)
  • Kejelasan dalam membuat "parapharase" setiap pernyataan
Penyusunan kerangka konseptual
  • Berdasarkan teori /model yang berlaku secara umum
  • Menggambarkan semua yang tertulias pada tinjauan teoritis
Perumusan hepotesis
  • Kaimat pernyataan (antara pariabel)
  • Hipotesis kerja/nol
  • Dapat diuji
  • Berdasarkan teori
  • Memprediksi
Penggunaan metode penelitian dan statistik
  • Pemilihan rancangan yang tepat
  • Sesuai dengan tujuan penelitian
  • Variabel yang diukur dinyatakan dengan jelas
  • Penentuan subjek tepat
  • Penjelasan pengumpulan data
  • Penentuan instrumen penelitian tepat (valid dan reliabel) menjawab pertanyaan masalah
  • Penggunaan pengolahan data yang tepat (kualitatif/kuantitatif: statistik)
  • Dituliskan keterbatasan (sampling desain, instrumen, dan feasibility)
  • Penulisan ethical clearance 
Kemampuan menulis hasil
  • Kalimat pengantar
  • Penulisaan karakteristik
  • tempat dan responden/sampel (data demografi)
  • Data dianalisa berdasarkan hasil: mencari data/angka yang menyimpang: hubungan pokok yang diuji
  • Hanya menjelaskan apa(tidak ada penjelasan kenapa dan bagaimana
Pembahasan
  • Menganalisis makna hasil penelitian dihubungkan dengan tujuan penelitian (menjelasskan kenapa dan bagaimana)
  • Penulisan mengandung unsur: fakta(dianalisa);teori/pustaka;opini pendapat peneliti
  • Isi tulisan: disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian
  • Dituliskan keterbatasan penelitian
  • Penulisan secara wajar, tidak berlebihan
Kemampuan dalam menarik kesimpulan dan membuat saran
  • Simpulan ditulis dengan menjawab masalah/tujuan penelitian
  • Didasarkan pada hasil dan pembahasan
  • Ringkas dan jelas dan memberi makna hasil , dengan meminimalkan angka-angka hasil uji statistik
Penggunaan kepustakaan
  • Konsisten dengan model penulisan pustaka yang digunakan
  • Pustaka diambil dari tahun terbit maksimal 10 tahun terakhir
  • Pustaka yang dianjurkan adalah jurnal-jurnal hasil penelitian terbaru

PENYAJIAN SKRIPSI

Kemampuan penyajian
  • Kemampuan mengemukakan konsep dan teori
  • Kemampuan bicara dengan jelas
  • Kemampuan menyajikan materi secara sistematis
  • Kemampuan dalam menekankan beberapa hal yang penting
  • Kemampuan teknik penyajian secara keseluruhan
Kemampuan berdiskusi
  • Kemampuan berkomunikasi atau dialog
  • Kemampuan menjawab dengan tepat
  • Kemampuan menerima fakta baru secara terbuka
  • Kemampuan menerima pendapat lain secara kritis
  • Kemampuan mengendalikan emosi
  • Kejujuran mengemukakan pendapat

Selasa, 10 Juli 2012

Instrumen mengukur tingkat keputusasaan/Beck's Hopelessness Scale (BHS

  1. Saya memandang masa depan dengan harapan dan kegembiraan
  2. Saya mungkin mudah menyerah karena saya tidak dapat membuat sesuatu hal menjadi lebih baik bagi diri saya sendiri
  3. Saat segalanya menjadi lebih buruk, saya terbantu karena mengetahui bahwa hal tersebut tidak seperti itu selamaanya
  4. Saya tidak dapat membayangkan akan seperti apa hidup saya 10 tahun akan datang
  5. Saya memiliki cukup waktu untuk melakukaan hal-hal yang ingin saya lakukan
  6. Saya ingin berhasil hidup dimasa depan
  7. Masa depan saya terlihat gelap baagi saya
  8. Saya berharap mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain dalam hidup saya
  9. Saya tidak merasa gagal dan tidak ada alasan untuk percaya bahwa bahwa saya akan mengalaminya dimasa depan
  10. Pengalaman masa lalu mempersiapkan diri saya untuk lebih baik untuk masa depan
  11. Semuanya yang dapat saya lihat dihadapan saya lebih banyak yang tidak menyenangkan daripada yang menyenangkan
  12. Saya tidak berharap medapatkan apa-apa yang saya inginkan 
  13. dimasa depan, saya berharap lebih bahagia dari sekarang
  14. Segala sesuatunya tidak berjalan dengaan yang saya inginkan
  15. Saya memiliki kepercayaan yang besar di masa mendatang
  16. Saya tidak pernah mendapat apa yang saya inginkan, maka merupakan hal yang bodoh jika saya menginginkan sesuatu
  17. Sangat tidak seperti biasanya bahwa saya akan mendapat kepuasan yang nyata dimasa depan
  18. Masa depan terlihat samar dan tidak pasti buat saya
  19. Saya dapat melihat kemasa depan, lebih-lebih manyak waktu yang baik dari pada waktu yang buruk
  20. Tidak ada gunanya mencoba dengan sungguh untuk mendapatkan apapun yang saya inginkan , karena saya mungkin tidak akan  mendapatkannya

Pilihan jawabannya: Ya dan Tidak

Kuesioner pola hidup pasien hipertensi

  1. Saya mengkonsumsi sayuran hijau setiap makan
  2. Saya rutin mengkonsumsi buah-buah segar sebagai pelengkap
  3. Saya mencampurkan garam dapur pada masakan dan mengkonsumsi sayuran dan makanan yang asin
  4. Saya menyenangi makanan yang mengandung tinggi kolestrol seperti kuning telur, daging,goreng-gorengan
  5. Saya menyukai minum-minuman yang bealkohol
  6. saya senang minum minuman yang berperisa/bergas
  7. Saya menyenangi minum kopi secara rutin
  8. Saya melakukan kegiatan jalan santai/jogging/gerak-gerak badan sampai berkeringat
  9. Saya masih melakukan jenis olah raga tertentu (sepakbola, badminton, tenis meja dll)
  10. Saya berangkat kerja dengan sepeda atau berjalan kaki
  11. Ditempat kerja saya lebih banyak duduk di belakang meja mengerjakan pekerjaan kantor dari pada bekerja menggunakan fisik
  12. Saya pulang kerja menggunakan sepeda atau berjalan kaki
  13. Saya melakukan pekerjaan ringan di rymah seperti memotong rumput di halaman, membuang sampah,  menyapu dan membersihkan rumah
  14. Di tempat kerja saya terlalu fokus memikirkan pekerjaan, terkadang menjadi beban kerja harus tepat waktu
  15. Ketika berada dirumah, saya merasa kelelahan karena beban pekerjaan saya
  16. Saya merasa tidak nyaman dengan pekerjan saya selama ini, sehingga menjadi beban kerjaan
  17. Jika ada kesalahpahaman atau masalah dengan rekan kerja menjadi beban pikiran saya
  18. Saya merasa stress jika di marah/dinasehati oleh 
  19. Saya menceritakan masalah yang saya alami kepada orang terdekat sehingga rasanya
  20. Beban menafkahi keluarga sebagai kepala keluarga atau beban dirumah sebagai ibu rumah tangga membuat saya stress
  21. Keluarga mendukung pekerjaaan yang saya lakukan sehingga membuat saya senang
  22. Saya bicara terus terang mengatakan perasaan saat marah/gelisah
  23. Saya melakukan sesuatu untuk hiburan seperti rekreasi/menonton TV
  24. Saya punya kebiasaan merokok
  25. Jika mengalami stress pikiran, saya menghisap rokok, kemudian saya merasa tenang
  26. Merokok membuat saya percaya diri
  27. Waktu istirahat di rumah cukup untuk menjaga kesehatan (8-10 jam/hari
  28. Saya merasa kesulitan untuk memulai tidur
  29. Saya tidur malam saya sering terjaga sehingga tidur tidak nyenyak
  30. Saya terbiasa tidur larut malam karena mengerjakan sesuatu/ nonton dll
Untuk setiap item pertanyaan, pilihan jawaban adalah:
1 : tidak pernah
2 : jarang
3 : kadang-kadang
4 : sering
5 : selalu

Kusuma, K (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Pelaksanaan dan Penerapan Hasi Penelitian. Jakarta: CV. Trans Info Media

Senin, 09 Juli 2012

Instrumen motivasi mahasiswa mengikuti perkuliahan

  1. Saya mengikuti perkuliahan dengan penuh konsentrasi dan memperhatikan dengan seksama saat dosen menerangkan materi perkuliahan
  2. Cara menyampaikan bahasa tubuh dan cara dosen membawa diri dihadapan mahasiswa menarik, sehingga saya semangat mengikuti perkuliahan
  3. Saya menyampaikan pendapat, ide atau bertanya jika dalam penyampaian materi kuliah saya mengalami kesulitan memahami
  4. Saya meluangkan waktu khusus untuk belajar mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan
  5. Saya merasa mampu untuk mengikuti perkuliahan dan mencapai nilai yang saya inginkan
  6. Saya mempelajari kembali materi yang saya dapatkan saat proses perkuliahan dikelas
  7. Saya berusaha untuk mendapatkan tambahan informasi dari referensi atau buku yang melengkapi pengetahuan yang saya dapatkan dalam perkuliahan
  8. Saya merasa harus mendapatkan tambahan pengetahuan dari perkuliahan yang tidak bisa saya dapatkan dari buku atau literatur
  9. Saya yakin bahwa tugas yang diberikan dosen akan dapat saya kerjakan dengan baik
  10. Saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen baik tudas individu maupun kelompok dengan penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun kelompok
  11. Saya merasa puas dengan tugas-tugas yang diberikan, karena saya dapat menyelesaikan dengan baik
  12. Saya akan mendapatkan feed back dari tugas-tugas yang saya kerjakan, karena itu saya bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan


Pilihan jawaban: Ya dan Tidak

Instrumen depression anxiety stress scale (DASS42)

  1. Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele
  2. Mulut terasa kering
  3. Tidak dapat melihat hal yang positif dari suatu kejadian
  4. Merasakan gangguan dalam bernafas (nafas cepat, sulit bernafas)
  5. Merasa tidak kuat lagi untuk melakukan kegiatan
  6. Cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi
  7. Kelemahan pada anggota tubuh
  8. Kesulitan untuk berelaksasi/bersantai
  9. Cemas berlebihan dalam suatu situasi namun bisa lega bila situasi/hal itu berakhir
  10. Pesimis
  11. Mudah merasa kesal
  12. Merasa banyak menghasilkan energi karena cemas
  13. Merasa sedih dan depresi
  14. Tidak sabaran
  15. Kelelahan
  16. Kehilangan minat pada banyak hal (misal makan, ambulasi, sosialiasi)
  17. Merasa diri tidak layak
  18. Mudah tersinggung
  19. Berkeringat
  20. Ketakutan tanpa alasan yang jelas
  21. Merasa hidup tidak berharga
  22. Sulit untuk beristirahat
  23. Kesulitan dalam menelan
  24. Tidak dapat menikmati hal-hal yang dilakukan
  25. Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi tanpa stimulasi oleh latihan fisik
  26. Merasa hilang harapan dan putus asa
  27. Mudah marah
  28. Mudah panik
  29. Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu
  30. Takut diri terhambat oleh tugas -tugas yang tidak bisa dilakukan
  31. Sulit untuk antusias pada banyak hal
  32. Sulit menteloransi gangguan-gangguan terhadap hal-hal yang dilakukan
  33. Berada pada keadaan tegang
  34. Berasa tidak berharga
  35. Tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi untuk menyelesaikan hal yang sedang dilakukan
  36. Ketakutan
  37. Tidak ada harapan untuk masa depan
  38. Merasa hidup tidak berarti
  39. Mudah gelisah
  40. Khawatir dengan situasi saat diri anda mungkin menjadi panik dan mempermalukan diri anda sendiri
  41. Gemetar
  42. Sulit untuk meningkatkan inisaitif dalam melakukan sesuatu

 Pilihan jawaban menggunakan yaitu:

0 : Tidak ada atau tidak pernah
1 : Sesuai yang dialami sesuai dengan tingkat tertentu, atau kadang-kadang
2 : Sering
3 : Sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat


Lovibond, (1995). Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42)

Kuesioner gangguan ritme sirkardian

  1. Sulit memulai tidur (lebih dari 30 menit)
  2. Terbangun dimalam hari
  3. Setelah terbangun sulit memulai tidur lagi
  4. Tidur tidak nyenyak/sering terbangun
  5. Merasa lelah setelah bangun tidur
  6. Merasa pusing setelah bangun tidur
  7. Bangun terlalu pagi
  8. Mengantuk saat bekerja
  9. Tertidur saat bekerja
  10. Mengalami penurunan mood dan motivasi
  11. Mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan rutin
  12. merasa kehilangan fokus perhatian
  13. Penurunan daya tahan tubuh (mudah flu, demam, alergi)
  14. Tidur kurang 6 jam per hari
  15. Mudah marah/tersinggung
  16. Mengalami gangguan pencernaan
  17. Sulit terbangun pada waktu yang diinginkan
  18. Merasa lambat terhadap respon sesuatu


Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
                  Salemba Jakarta
Rahmatul, F. 2007). Hubungan Sift Kerja dengan Stress Kerja dan Circardian Rhythm Perawat 
                 di Ruang  Intermediet Bedah Flamboyan RSU Dr. Sutomo Surabaya. PSIK FK. UNAIR.
                 Skripsi: tidak dipublikasikan

Instrumen stress kerja

Stress biologis 
  1. Saya merasa jantung berdebar-debar saat bekerja
  2. Merasa sakit perut/nyeri ulu hati saat bekerja
  3. Merasa otot kaku saat/setelah bekerja
  4. Merasa frekuensi pernafasan meningkat
  5. Merasa denyut nadi meningkat
  6. Makan secara berlebihan
  7. Kehilangan nafsu makan
  8. Perut terasa mulas, tegang dan kembung
  9. Tangan terasa capek
  10. Betis terasa pegal
  11. Persendian terasa ngilu
  12. Nyeri punggung
  13. Nyeri pinggang
Stress psikologis
  1. Merasa tertekan karena pekerjaannya
  2. menyalahkan diri sendiri
  3. Merasa tidak cocok dengan pekerjaan
  4. Merasakan kehilangan konsentrasi/konsentrasi menurun
  5. Mudah lupa
  6. Merasa tidak cukup waktu menyelesaikan pekerjaan
  7. Menghindar dari masalah
  8. Berganti-ganti rencana
  9. Berfikir hal-hal kecil terlalu mendetail
  10. Merasa tidak tertarik terhadap minat yang disukai
  11. Merasa lambat terhadap situasi yangmembahayakan
  12. Kecewa terhadap hasil pekerjaan
  13. Merasa jenuh dalam bekerja
  14. Bingung dalam menghadapi pekerjaan
  15. Penurunan produktivitas kerja
  16. Merasa tidak puas dengan pekerjaan
  17. Meniggalkan kerja
Stress sosial
  1.  Ketegangan ketika berinteraksi dengan teman sejawat
  2. Ketegangan ketika berinteaksi dengan tim kesehatan lain
  3. Mudah tersinggung
  4. Mudah marah tanpa sebab yang pasti
  5. Merasa tidak suka dengan pekerjaan


Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
                  Salemba Jakarta

Jumat, 06 Juli 2012

Mewariskan Kepemimpinan

by: dasuki
Sebagai manusia dimanapun dia berada pasti tidak terlepas dari menjadi seorang pemimpin, apakah memimpin diri sendiri, keluarga, masyarakat, tempat kerja dll. Dalam menjadi pemimpin tidak terlepas dari berbagai persoalan yang dihadapi, baik dari individu, sistem atau kebijakan2 internal atau eksternal. Menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang abadi, karena setiap sat bisa saja di lengserkan atau memang habis masa jabatannya. 
Jadi, pernahkah kita memikirkan kenangan apa yang ingin kita wriskan kepada orang disekitar kita?? apa yang dikatakan orang setelah kita tidak berada disekitar mereka?? satu hal yang pasti adalah yang akan diingat dari orang lain tentang dari diri kita bukanlah prestasi yang dicapai untuk diri sendiri, melainkan apa yang sudah kita lakukan membantu orang lain untuk berkembang. Bukan seberapa besar dan tinggi rumah yang kita bangun, melainkan seberapa banyak orang yang merasakan kehangatan suasana di rumah kita. Bukan seberapa besar organisasi yang kita kembangkan, tetapi seberapa banyak kita persiapkan orang-orang untuk menangani organisasi itu setelah kia meninggalkannya.
The law of Legency (hukum warisan) adalah hukum kepemimpinan terakhir yang diajukan oleh John Maxwell dalam bukunya The 21 Irrefutable Laws of Leadership. Nilai yang ditinggalkan oleh seorang pemimpin diukur berdasarkn seberapa siap generasi berikutnya meneruskan tongkat kepemimpinan. Seorang pemimpin yang tidak mampu  mempersiapkan suksesi kepemimpinan itulah yang menyebabkan timbulnya pameo, "generasi pertama mendirikan, generasi kedua membesarkan, generasi ketiga meruntuhkan"
Untuk menghidupkan The Laws Legancy, ada empat hal yang dapat kita lakukan:
  1. Pahamilah warisan apa yang akan kita tinggalkan. Banyak orang sekadar menjalani hidup, tanpa arah yang ingin mereka tuju. Untuk menjadi seorang pemimpin yang meninggalkan warisan yang hidup, kita perlu memahami dari sekarang apa yang kita inginkan untuk dikatakan oleh orang-orang lain setelah kita meninggalkan mereka.
  2. Hiduplah sesuai dengan warisan yang ingin kita tinggalkan. Jika ingin meninggalkan suatu warisan, kita perlu menghidupkannya terlebih dahulu. Tindakan dan perkataan kita setiap harinya sebagai seorang pemimpin, itulah tinta yang akan menuliskan kenangan tentang hidup kita didalam hati orang-orang disekitar. Kenangan apa yang ingin kita ciptakan, semua terserah kita. Hiduplah sesuai dengan kenangan yang ingin anda ciptakan setiap hari
  3. Pilihlah orang-orang yang akan meneruskan tongkat kepemimpinan . Warisan yang anda tinggalkan bukan hanya harta benda, melainkan yang lebih berarti adalah generasi penerus yang siap untuk menggantikan kita dan membawa generasi menghadapi tantangan baru. 
  4. Pastikan kita menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada mereka. Seberapa baiknya pemimpin, jika tidak menyerahkan tongkat kepemimpinan, kita tidak akan dapat meninggalkan warisan yang diharapkan.
 Unsur utama dari empat tindakan untuk mewariskan kepemimpinan diatas adalah menjadi seorang mentor yang membimbing orang-orang sekitar kita untuk membawa organisasi kemasa depan yang lebih baik.
Seperti apa yang disampaikan oleh Watten Buffet dengan pernyataan bahwa "kita dapat berteduh hari ini karena ada orang lain yang menanam pohon itu sebelumya." 

So, apakah sudah kepikiran yang ingin di wariskan???
Harta??? ,,,,ga punya,,,,,(makan ja susah),,,,
perusahaan,,,,pa lagi,,,,,
Rumah???,,,, (tinggal ja masih numpang) 
Semangat berubah,,,,,,yah,,,,,semangat,,,,karena itu akan merubah semua,,,,,,

 
Seorang pemimpin memerlukan sikap yang menunjukkan kematangan emosi dan kebijakan penalaran moral agar ia mampu menghadapi situasi sulit dalam mengambil keputusan tetap berintegrasi.
Kematangan dan sikap bijaksana kita sadari sanggat krusial ditengah semakin banyaknya persoalan yang silih berganti dan tuntutan peran yang semakin kompleks. Pertanyaannya, bagaimana kita mengevaluasi kematangan atau bijaksana-tidaknya seseorang?? apa yang mebedakan orang yang mampu bersikap tenang dalam mengambil keputusan berat serta bisa membahas masalah kehidupan dengan lancar dan mendlam, sementara yang lain bisa segera terpuruk saat menghadapi ujian?? kadang kita bertanya mengapa usia yang sama tetapi kematangan diri yang berbeda. dari sini kita dapat melihat bahwa kematangan diri dilihat dari respons individu dalam menghadapi kesulitan. Orang yang sering menyebutnya street smartness, suatu aspek kecerdasan yang didapat sebagai hasil pemikiran mengenai kehidupan praktis yang dialami individu sendiri. 

So, apakah kita sudah merasa memiliki kematangan diri?? 
apakah kita masih suka menggerutu???...........
ngomel???......
mengeluh???,,,,,,,,,,,, dll yang terlalu banyak untuk disebutkan..........



Referensi :
Daniel Wirajaya, Vive President Development of Lutan Edukasi

Teori Handerson : 11 kebutuhan dasar manusia

Pelaksanaan tindakan keperawatan

Memenuhi kebutuhan oksigen
  •  Menyiapkan tabung oksigen dan flowmeter
  • Menyiapkan humidifer berisi air
  • Menyiapkan selang nasal/masker
  • Memberikan penjelasan kepada klien
  • Mengatur posisi klien
  • Memasang selang/masker
  • Memperhatikan reaksi klien

 Memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan dan elektrolit
  • Menyiapkan peralatan dalam dressing car
  • Menyiapkan cairan infus/makanan/darah
  • Memberikan penjelasan pada klien
  • Mencocokkan jenis cairan/darah/diet makanan
  • Megatur posisi klien
  • Melakukan pemasangan infus/cairan/makanan
  • Mengoservasi reaksi klien
Memenuhi kebutuhan eliminasi
  • Menyiapkan alat persiapan huknah/gliserin dulcolak dan peralatan pemasangan kateter
  • Memperhatikan suhu cairan/ukuran kateter
  • Menutup pintu dan memasang selimut
  • Mengobservasi keadaan fesesdan urine
  • Mengobservasi reaksi klien
Memenuhi kebutuhan keamanan
  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
  • Memakai handschoen pada tindakan pemasangan alat keperawatan
  • Memasang alat pengaman tidak sadar/gelisah
  • Menerangkan cahaya/ cahaya secukupnya
Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik
  • Memandikan pasien yang konsisi tidak sadar/lemah
  • Mengganti alat-alat tenun yang kotor/sesuai kebutuhan
  • Merapikan alat-alat klien
Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
  • Mengatur posisi yang nyaman pada klien
  • Menjaga kebersihan lingkungan
  • Mengatur jam berkunjung
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
  • Melakukan latihan gerak pada klien tidak sadar
  • Melakukan mobilisasi pada klien pasca operasi

Memenuhi kebutuhan spiritual
  • Memotivasi klien untuk berdoa
  • Membantu klien beribadah
Memenuhi kebutuhan emosional
  • Melakukan orientasi pada pasien baru
  • Memberikan penjelasan tujuan tindakan yang akan dilakukan
  • Memperhatikan setiap keluhan pasien
  •  
Memenuhi kebutuhankomunikasi
  • Memberikan penjelasan dengan bahasa sederhana
  • Memperhatikan pesan-pesan klien
Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
  •  Mengobservasi tanda vital sesuai kebutuhan
  • Melakukan tes alergi pada pemberian obat baru
  • Mengobservasi reaksi alergi klien

Format Penilaian Pelaksanaan Kerja Perawat

Pengkajian
  1. Melaksanakan pengkajian pada klien saat masuk rumah sakit
  2. Melegkapi format pencatatan pengkajian klien (buku status) dengan tepat
  3. Menilai kondisi klien secara terus menerus
  4. Menilai kebutuhan klien/keluarga
  5. Membuat prioritas masalah
Perencanaan
  1. Membuat rencana keperawatan berdasarkan kebutuhan klien
  2. Bekerja sama dengan anggota tim kesehatan yang lain dalam merencanakan perawatan
  3. Membuat penjadwalan dalam melaksanan rencana keperawatan
 Implementasi
  1. Memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh/holistik kepada klien yang menjadi tanggungjawabnya
  2. Menghormati martabat dan kerahasiaan klien
  3. Mampu berfungsi secara cepat dan tepat dalam situasi kegawatan
  4. Melaksanakan program pendidikan kepada klien dan warga
  5. Bekerja dengan anggota tim kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan
Evaluasi
  1. Mengevaluasi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan klien
  2. Mengevaluasi praktik keperawatan dengan dibandingkan standar keperawatan
  3. Evaluasi dilakukan secara terus menerus
Keterampilan komunikasi
  1.  Berkomunikasi dengan baik dengan rekan sekerja dan anggota tim perawatan kesehatan lainnya
  2. Mencatat pesanan secara akurat
  3. Menanggapi secara tepat terhadap permintaan dan pertanyaan klien/keluarga
Harapan institusi dan profesi
  1. Turut mendukung visi, misi rumah sakit
  2. Terus menerus membuat dan memperluas pengetahuan dan keterampilan pribadi
  3. Menghadiri peyuluhan/seminar/ lokakarya yang berhubungan dengan perawatan 
  4. Mau berbagi pengetahuan dengan sesama tim kerja
  5. Perpartisipasi dalam panitia keperawatan dan aktivitas lain yang memajukan pertumbuhan dan perkembangan keperawatan
  6. Berpartisipassi dalam belajar pengalaman untuk mahasiswa perawat 
  7. Membantu orientasi pegawai baru
  8. Menampakkan penampilan profesional
  9. Bersikap disiplin dalam berbagai perbuatan
  10. Melakukan tugas tugas sebagaimana yang diperlukan

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Medika
                 Salemba

Pengkajian Teori Orem : Defisit perawatan diri

Klasifikasi dan kriteria

Minimal Care                                                                          Ya               Tidak         Ket
  1. Klien bisa berdiri /hampir tidak memerlukan bantuan
  • Mampu naik turun tempat tidur
  • Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
  • Mampu makan dan minum sendiri
  • Mampu mandi sendiri/sebagian dengan bantuan
  • Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
  • Mampu berdandan dan berpakaian dengan sedikit bantuan
  • Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
  1. Status psikologis stabil
  2. Klien dirawat untuk prosedur diagnostik
  3. Operasi ringan
Partial Care
  1. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian
  • Membutuhkan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur
  • Membutuhkan untuk ambulasi/berjalan
  • Membutuhkan bantuan untuk menyiapkan makanan
  • Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
  • Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut 
  • Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
  • Membutuhkan untuk BAB dan BAK ( ditempat tidur)
  1. Pasca operasi minor
  2. Melewati fase akut dan pasca operasi mayor
  3. Fase awal dari penyembukan
  4. Observasi tanda vital tiap 4 jam
Total Care
  1. Klien memerlukan batuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat lebih lama
  • Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda
  • Membutuhkan latihan pasif
  • Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intra vena (infus)/ NGT
  • Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut
  • Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
  • dimandikan perawat
  • Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter
  1. Klien tidak sadar
  2. Keadaan klien tidak stabil
  3. Observasi TTV kurang dari 8 jam
  4. Perawatan luka bakar
  5. Perawatan kolostomi
  6. Menggunakan alat bantu pernafasan
  7. Menggunakan WSD
  8. Irigasi kandung kemih terus menerus
  9. Menggunakan alat traksi (skletal traksi)
  10. Faktur atau pasca operasi tulang delakang/leher
  11. Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi


Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawaatan. Jakarta:
              Salemba  Medika

Senin, 02 Juli 2012

Mengkaji Pernafasan

Langkah

Tentukan kebutuhan untuk mengkaji pernafasan klien:
  •  Kenali faktor resiko untuk pernafasan: demam, nyeri, kegelisahan, penyakit dinding dada atau otot, balutan luka diarean dada atau abdomen, distensi lambng, PPOK, trauma dinding dada, dengan/tanpa kolaps jaringan pru, adanya selang dada, infeksi penafasan, edema paru, dan emboli, cedera kepala dengan keruskan batang otak dan anemia
Rasional :
Perawat menggunakan pertimbangan klinis untuk menentukan kebutuhan pengkajian
  • Periksa tanda dan gejala perubahan penafasan seprti tampilan biru atau sianosis di kuku, bibir, membran mukosa dan kulit; kegelisahan, iritabilitas, kebingungan, penurunan kesadaran; nyeri inspirasi; kesulitan bernafas; ketidak mampuan bernafas spontan; sputum tebal, berwarna, darah dan banyak saat batuk
Rasional :
Kondisi yang menempatkan klien pada resiko perubahan ventisasi dideteksi dengan perubahan frekuensi, kedalaman dan irama pernafasan

 Periksa nilai laboratorium
  • Gas darah arteri (Analisis Gas Darah/AGD) normal :pH : 7,35 - 7, 45; PaCO2 : 35 - 45 mmHg; PaO2: 80 - 100 mmHg; SaO2 : 95 - 100%
Rasional:
Tanda dan gejala fisik mengindikasikan perubahan perubahan status pernafasan yang berhubungan dengan ventilasi
  • Pulsasi oksimetri (SpO2) kisaran normal adalah 90 - 100%, namun kisaran 85 - 89% masih normal untuk kondisi penyakit kronik, kurang dari 85 % dianggap abnormal
Rasional:
Gas darah arteri mengukur pH darah arteri, tekanan parsial 02 dan CO2, saturasi O2 arteri, yang menggambarkas status oksigenasi klien.
  • Hitung darah lengkap (CBC) normal untuk dewasa: hemoglobin : pria 14-18 gram/100ml; wanita 12-16 gram/100ml. hemotokrit: pria 42-52%; wanita 37 - 47 %. hitung sel darah merah: pria 4,7-6,1 juta/mm3; wanita 4,2-5,4 juta mm3.
Rasional :
Walaupun 95% dianggap normal, klien dengan gangguan tidur memiliki nilai 90%. Perubahan frekuensi, kedalaman dan ritme pernafasan sering menyertai perubahan SpO2 kurang dari 85%. CBC  mengukur jumlah dan volume sel darah merah, konsentrasi hemoglobin, yang menggambarkan kemampuan klien membawa O2.



 Perry, P (2010) Fundamentals of Nursing: Fundamental Keperawatan. ed 7. Jakarta: Salemba Medika

Stress dan Koping

Konsep Penting

  • Sindrom Coping umum (General Adaptation Syndrom  (GAS)) adalah respons fisiologis segera dari tubuh secara keseluruhan terhadap stres dan melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Respons fisiologis terhadap stres juga melibatkan perubahan imunologis.

  • Stres dapat membuat individu menjadi sakit sebagai hasil peningkatan tingkat kekuatan hormon yang mengubah proses dalam tubuh kita, pilihan koping yang tidak sehat seperti: tidak mendapat istirahat yang cukup atau diet yang salah; penggunaan tembakau, alkoholatau kafein; dan mengabaikan tanda-tanda peringatan penyakit atau obat-obatan yang diresepkan atau terapi.

  • Individu dikatakan berada dibawah stres psikologis hanya jika individu mengevaluasi kejadian atau situasi sebagai sesuatu yang berarti secara signifikan. Evaluasi kejadian untuk pemahaman personalnya disebut penghargaan primer.

  • Ada beberapa jenis stres: meliputi stress pekerjaan, stres keluarga, stres kronis, stress akut dll
  • Perubahan yang cepat dalam teknologi perawatan kesehatan, keberagaman dorongan dalam pekerjaan, reorganisasi, dan perubahan sistem kerja menimbulkan stres bagi perawat
  • Potensi stresor potensial dan mekanisme koping bervariasi di sepanjang kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua.
  • Koping berarti membuat suatu usaha untuk mengatasi stres psikologis
  • Koping merupakan suatu proses yang secara konstan berubah untuk mengatur kebutuhan akan sumberdaya individu

  • Tiga tujuan primer untuk intervensi stres adalah untuk mengurangi situasi yang menghasilkan stres, meningkatkan tahanan terhadap stres dan mempelajari keterampilan yang mengurangi respons fisiologis terhadap stres
  • seorang klien yang mengalami stres sangat parah adalah individu yang tidak dapat berkoping dalam segala cara sebelum mengalami krisis

  • Krisis adalah titik balik dalam kehidupan dan merupakan perkembangan atau stuasional
  • Secara umum, krisis diselesaikan dalam beberapa cara selama kira-kira 6 minggu, intervensi krisis bertujuan untuk mengembalikan individu ketinggat fungsi sebelum krisis dan untuk mempromosikan pertumbuhan
Perry, P (2010). Fundamental of Nursing. Ed 2. Jakarta: Saemba Medika.

Manajemen Stress

Tujuan

Klien dapat melaporkan penggunaan strategi untuk mengurangi stress kronik

Strategi Pengajaran
  • Klien disuruh tidur 30-60 menit lebih cepat setiap malam untuk beberapa minggu. Namun, lanjutkan tidur pada pagi hari tidk membantu karena hal itu akan mengganggu ritme tubuh
  • Berolah raga minimal 30 menit tiap hari
  • Mengurangia atau berhenti menggunakan kafein seperti yang terkandung dalam kopi, teh, dan soda
  • Mendengarkan musik yang anda sukai
  • Mempertimbangkan untuk mempunyai atau tidak binatang peliharaan akan mengurangi stress dengan memberikan dukungan sosial.
  • Melakukan pijatan 
  • Membuat catatan harian tentang pikiran dan perasaan klien
  • Mengganti kegiatan yang tidak perlu yang menghabiskan waktu dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik
  • Mencari humor dalam situasi yang penuh tekanan,
  • menggunakan meditasi imajinasi terbimbing atau yang dapat merelaksasi mendalam
Evaluasi
  • Mengawasi klien terhadap tanda-tanda stress
  • Meminta klien untuk membuat catatan jam tidur
  • Meminta klien membuat daftar kegiatan menyebangkan yang diikuti
Catatan: Bagi yang islam, masukkan nilai-nilai islami dalam intervensi


Varcoral EM, Carson VB, Shoemaker NC, Foundation of Psyiatric Mental Health Nursing: a klinical approach,ed 5, St. Louis, Saunders Elsevier, 2006.